Storyline :
Film dibuka dengan adegan yang ngingetin gue ama film 'Slither' ( yap, film itu kayanya terinfluence dari 'The Blob' ini ). Sepasang kekasih, Steve dan Jane sedang bercumbu di tepi hutan, ketika tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara ledakan yang berasal dari sebuah meteorit yang jatuh. Dengan semangat scientist-amatiran, mereka segera mencari lokasi jatuhnya meteor itu.
Namun seorang petani tua yang tinggal sendirian di tengah hutan, terlebih dahulu menemukannya.
Batu meteor sebesar buah jeruk bali itu mengeluarkan asap tipis dan menyebabkan lubang ditanah sedalam 30 cm. Karena penasaran dan bingung, sang petani-tua menyentuh meteorit itu dengan sebatang kayu. Tak disangka, batu meteor itu pecah. Dan dari dalamnya nampaklah seonggok daging-kenyal-berlendir. Semakin penasaran, sang petani mengambil daging-kenyal-berlendir itu dengan kayunya. Dia sibuk mengamati dengan seksama lendir-aneh yang menempel di kayunya, dan sebelum kebingungannya terjawab, tiba-tiba daging-kenyal-berlendir itu bergerak menyelimuti tangannya. Dia mencoba melepaskannya, namun tak bisa. Lendir itu menempel ditangannya!
Steve dan Jane yang menemukan petani malang itu, segera membawanya ke dokter.
Horror di mulai ketika ternyata lendir di tangan petani-malang itu tumbuh semakin besar dan menelan seluruh tubuhnya, bukan hanya itu, sang dokter dan perawat pun ditelan mentah-mentah ama lendir-alien yang sekarang kita sebut saja sebagai the blob. Setiap kali the blob menelan seseorang, tubuhnya semakin membesar, dan makhluk ini terus bergerak perlahan namun pasti untuk menelan apa saja yang ada di depannya.
Sekarang nasib kota kecil itu tergantung pada Steve & Jane ( dan beberapa pemuda lokal ) untuk memperingatkan para warga dan polisi akan ancaman the blob, namun seperti biasanya, tidak mudah untuk membuat mereka percaya.
Review :
Di buat pada era 50-an dimana penonton sedang tergila-gila ama film sci-fi dan segala jenis monster-raksasa, The Blob hadir sebagai salah satu pioneer film Sci-fi-Alien selain 'Invasion of The Body snatchers', 'Forbidden Planet', 'Plan 9 from Outer Space' dan film2 sejenis yang banyak rilis pada era itu. Uniknya, The Blob menawarkan alien-nya dalam bentuk paling aneh dan konyol yang pernah gue liat di film. Namun, pada zamannya, konon the blob termasuk film yang mengerikan. Gue membaca di sebuah review, dimana seorang reviewer menceritakan pengalaman masa kecilnya ketika menonton film ini. Dia bercerita bahwa dia tak berani melihat kearah layar ketika The Blob muncul. Haha
Pada kenyataannya, ketika menonton film ini kemarin, gue teringat pengalaman menggelikan ketika menyaksikan semut-raksasa dalam 'Them!' (1954) ,it's stupid & ridikulus! haha Bayangin, the blob ini cuma sebentuk lendir-kenyal berwarna merah, dia nggak punya wajah, nggak punya mata, mulut, kaki atau tangan..it's just the blob! Kamu tumpahin aja sebaskom agar-agar/jelly berwarna merah kelantai, dan seperti itulah bentuk the blob. Dia bahkan praktis nggak bisa ngapa-ngapain selain menggleserkan lendirnya buat bergerak dengan kecepatan nggak lebih cepet dari bekicot. Dengan kenyataan kaya gitu, ngeliat orang-orang dalam film ini pada jejeritan histeris ngeliat the blob, bikin gue ketawa terpingkal-pingkal dengan nikmatnya. It's so terrible and it's fun to watch.
Nuansa komedi ketimbang horror, udah gue dapetin ketika gue mendengar irama opening themesong khas 50-an nya yang ceria kaya musik pesta, liriknya kaya gini :
Beware of the Blob!It creeps and leapsAnd glides and slides across the floorRight through the doorAnd all around the wallA splotch, a blotch, be careful of the Blob.
Satu-satunya yang creep dalam The Blob adalah opening-themesongnya, sekali mendengarkannya kamu pasti pengen menyanyikannya ( atau membenturkan kepala ke tembok? ) hahaha cek :
The Blob juga keluar dari kebiasaan film horror yang sering memakai warna-warna gelap/suram di dalamnya dengan tampil penuh warna cerah-meriah kaya film kartun Scooby-Doo. Perhatiin deh warna mobil Steve, properti ama baju2 yang dipake para castnye. Gue nggak ngerti ini disengaja atau mereka sedang merayakan teknologi film berwarna yang era itu baru saja ditemukan?
Aktor Steve mcQueen ( Towering Inferno -1974- ) memerankan perannya sebagai Steve dengan baik walaupun dia keliatan tua sebagai remaja, sementara yang lainnya hanya membuat gue senyum2 plus ketawa geli ngeliat aktingnya. Dalam sebuah scene-nya, seseorang berteriak 'lihat, monster itu memakan restoran' dengan ekspresi dan intonasi datar seperti seseorang mengatakan " Hai, selamat siang ", belum lagi akting para figuran yang berlarian panik sambil tertawa, dan yang paling hillarious adalah kelakuan annoying Danny, seorang anak kecil yang berusaha membunuh the blob dengan pistol mainan! hahaha. Film 'Them!' yang rilis 4 tahun sebelumnya ( walaupun semut raksasanya konyol ), jelas jauh lebih superior dan solid kalo dibandingin ama film berbudget rendah ini.
Untungnye The Blob nggak berusaha buat tampil cerdas dan rumit, bukan apa-apa, kalo nyari yang rumit gue jelas nggak akan nyarinya di judul ini hehe The Blob tetep enak diikuti sambil makan keripik kentang dengan plotnya yang terus maju ke depan secara real-time, dan ceritanya berakhir malam itu juga tanpa berganti hari. straight and simple. Bersamaan dengan berakhirnya film, kamu akan menyadari kalo otak kamu terasa lebih ringan dari sebelumnya, hehe.
Oke, sekarang kamu udah bisa ngebayangin kan film kaya apa The Blob itu. Intinye, kalo kamu interest ama sinema scifi-monster era 40-70 an dan bisa nikmatin atau ngapresiasi film-film sejenis, kaya : Tarantula, Them!, Attack of the 50 Ft Woman, Amazing Colossal Man, dll ( liat artikel 'Monsterrr' ), The Blob adalah film yang harus kamu tonton.
Buat yang belum pernah nonton film kaya ginian dan masih ragu, nggak usah ngarepin nude-scene, violence, blood atau apaan, soalnya disini kamu cuma akan ngedapetin adegan segumpal lendir-kenyal menggleserkan lendirnya, sementara orang2 disekitarnya berlarian dengan heboh. Cukup menarik buat selera-buruk mu? haha Kalo nggak, mending jauh-jauh dari film ini.
..................................
Gue pikir The Blob menjadi film yang 'good' adalah karena dia 'simple, ridiculous, stupid and too-bad', seseorang seharusnya ngebiarin dia tetep apa-adanya seperti itu, biarin The Blob tetep bahagia di genre-spesifik nya, dan gue akan meng-apresiasi-nya dengan tulus sebagai sebuah karya klasik di jagad sinema-horror-scifi-monster-b movie.
Namun, tersiar kabar kalo Rob Zombie akan me-remake film ini untuk kedua kalinya tahun depan. FYI, remake The Blob yang pertama adalah tahun 1988 yang disutradarai oleh Chuck Russel. Dan dalam pernyataannya Rob mengumumkan bahwa satu hal pertama yang akan dia lakukan untuk The Blob versi remakenya adalah, tidak akan ada lagi 'lendir-kenyal berwarna merah' itu, dia akan membuat The Blob menjadi bernuansa dark.
What?? The Blob movie without the blob? mending judulnya ganti aja...The Rob!
Yaudahlah, kita liat aja gimana haslnya tahun depan :)
rating : 6/10
baru nonton yang taun 88 nya aja...., dikira itu bukan remake..haha, pasti yg versi original nya ini konyol ny...haha
ReplyDelete@aribudi : konyol boos hahhaha..ngakak doang gue nontonnya :D
ReplyDeletedapet dari mana film2 jadul kyk gini?
ReplyDeletemasih ada yg jual ato donlot?
@Fibong : untuk 'The Blob' sih download..tapi, kalo mau nyari DVD nya, di Glodok suka ada yang jual kok film2 horror jadul hehe
ReplyDeletejauhh aja k glodok..haha...sumpahnya gw susah benerr nyari misery, may, dead end, dll yanbg jadul2...kyaknya emang harus maen k glodok..haha
ReplyDeletethank's god akhirnya bisa ingat pilem ini, pertama kali nnton waktu masih kelas 1 SD, gue dapet di rental yg kasetnya masih segede bagong warna item (ngga tau apaan namanya), tambahin lagi donk review pilem taon 80-an, gue pecinta pilem jadul soalnya
ReplyDelete