Storyline :
Louis Creed ( Dale Midkiff ) , seorang dokter dari Chicago, memutuskan pindah ke sebuah rumah di kota kecil Maine. Dia membawa serta istri --Rachel ( Denise Crosby )-- dan dua anaknya --Ellie dan Gage-- dan tak ketinggalan seekor kucing kesayangan Ellie, -Church-. Rumah baru itu terlihat sangat sempurna untuk keluarga Creed.
Tidak beberapa lama, mereka berkenalan dengan seorang tetangga bernama Jud Crandall ( Fred Gwynne ). Jud yang ramah segera memberitahukan keluarga Creed tentang jalan besar di depan rumah mereka. Jalan itu tenryata sangat rawan kecelakaan, karena dilewati oleh truk besar yang sering melintas dengan kecepatan tinggi. Tidak hanya itu, di kesempatan lain, Jud juga menunjukkan sebuah areal pekuburan hewan ( Pet Sematary ) di seberang jalan rumah mereka. Konon, hewan yang meninggal dan dikubur disitu kebanyakan adalah karena tertabrak truk besar di jalan itu.
Sementara itu, Louis mulai mendapat penampakan dan peringatan dari arwah seorang mahasiswa yang tewas karena kecelakaan ( Pascow ) " don't go on to the place where the dead walk, " kata arwah Pascow sambil menunjuk sebuah tempat diatas Pet Sematary. "the barrier was not meant to be crossed" katanya lagi. Namun Louis hanya menganggap peringatan itu sebagai khayalan atau mimpi buruk saja.
Waktu berjalan, dan suatu hari Louis mendapat berita buruk. Jud, menemukan Church ( kucing kesayangan Ellie ) tergeletak tanpa nyawa dipinggir jalan karena tertabrak truk. Louis segera dilanda kebingungan menghadapi ini, karena dia tahu Ellie sangat menyayangi Church. Melihat itu, Jud segera memberi saran
" aku punya cara yang lebih baik " katanya. Jud lalu mengajak Louis ke sebuah tempat misterius yang terletak diatas 'Pet Sematary'. Tempat itu ternyata areal bekas pekuburan suku Indian 'MicMac' ( yah bener, kaya nama permen hehe ). Jud kemudian menyuruh Louis menguburkan bangkai Church di areal itu. Louis menurutinya..dia tak menyadari bahwa sesuatu yang jahat telah siap memberinya mimpi buruk . Jrenggg!!
Yah, areal pekuburan suku Micmac itu ternyata sebuah tempat terkutuk yang bisa menghidupkan kembali apa saja yang dikubur disitu. Sayangnya, apa yang bangkit dari situ bukanlah sesuatu yang sama seperti ketika dia masih hidup.
Horror menjadi semakin memuncak ketika suatu hari, Gage ( Miko Hughes ), -putera Louis yang masih berumur 2 tahun- tewas tertabrak truk. Louis yang sangat berduka pun memutuskan untuk melakukan hal nggak rasional yang sering dilakukan tokoh film Horror lainnya. Dia menguburkan puteranya di areal pekuburan suku MicMac itu!
Sudah kita duga, Gage yang bangkit dari kubur itu sama sekali bukan seperti Gage sebelumnya...dia memegang pisau, menyeringai dan ingin bermain dengan ayahnya...wessss
Review :
Oke, gue sebenernya bukan salah satu penggemar cerita Stephen King. Gue nggak pernah baca novelnya, dan gue nggak pernah sengaja nonton film karena tercantum tulisan 'based on Stephen King novel' di posternya. Namun, banyak sekali film yang udah gue tonton, ketika di teliti ternyata ceritanya adalah berdasarkan karya Stephen King. haha Dan ternyata rata-rata film-film yang diadaptasikan dari novel King itu nggak mengecewakan, disamping ada juga yang gue emang suka ( 'Misery' atau 'Carrie' misalnya ).
Dari pengalaman nonton film-film King sebelumnya, gue nyimpulin ( correct me ) kalo King seneng mengeksplor kisah-kisah dengan karakter orang biasa. Karakter yang bisa kita temui sehari-hari. Dimana imajinasinya kemudian bekerja liar seperti ini : si A yang bekerja sebagai 'ini' bertemu dengan karakter B yang 'kaya gini', di sebuah tempat yang 'kaya gini', lalu mengalami peristiwa 'kaya gini'. Ketika udah tersusun, King lebih seneng kalo cerita dan settingnya fokus dan eksplore ke situ, nggak melebar kemana-mana. Dari situ, dia tinggal nambahin pake 'bumbu-bumbu' kreatif supaya ceritanya jadi seru. Beberapa bahkan hanya menggunakan setting sempit dalam lingkup-ruang tertentu, seperti : Misery ( rumah ), Secret Window ( rumah) , The Shining ( hotel ) , The Mist ( mini-market ), 1408 ( kamar hotel ), dll. Tentu aja nggak semua cerita King seperti itu.
Namun, 'Pet Sematary' ini adalah salah satu film adaptasi dari novel King yang kayanya ceritanya di ciptain pake rumus yang udah gue tulis diatas. Entah gue harus bilang cerita ini kreatif apa bodoh? bayangin..kuburan keramat yang bisa membangkitkan orang atau hewan yang dikuburnya..hahaha Dengan ide-cerita konyol seperti itu, pantesnya sih 'Pet Sematary' jatuhnya ke horror-komedi ala Re-Animator .
Namun, nggak..ini cerita King, cuy, dan seperti biasanya, dia memilih untuk tampil serius-dramatis dengan menyelipkan pesan tentang 'arti kematian dan merelakan sesuatu yang kita cintai' , seperti kata Jud, 'Sometimes, Dead is better.."
Film ini juga punya error-script yang biasanya mampu di minimalisir King, misalnya :
-semua yang di kubur di areal Micmac diceritain selalu bangkit kembali dengan kondisi mirip zombie lengkap dengan luka-lukanya ( Timmy Baterman, Rachel ), namun kenapa Gage tidak? Sayang, Romero dan Tom Savini gagal menyutradarai film ini, kalo nggak pasti mereka akan ngebikin Gage juga tampil layaknya zombie, so kita akan mendapat sajian zombie balita yang pastinya akan keren. hehe
- kenapa seorang dokter seperti Louis memilih sebuah rumah dengan truk besar berseliweran didepannya?
- character doing stupid things or making incredibly stupid decisions.
belum lagi beberapa Major-Bloopers hasil dari editing yang kurang teliti tampil dengan begitu jelasnya di beberapa scene.
lalu untuk sebuah kisah mirip fairy-tale seperti ini, durasi 103 menit, gue pikir juga terlalu panjang .
Mood gue sempet ngedrop oleh adegan2 awal yang membuat gue berprediksi kalo ini adalah film yang ngebosenin, ( berapa kali sih kita ngeliat adegan sebuah keluarga pindah ke sebuah rumah indah tapi misterius : kita ngleiatnya di Amityville Horror, The Shining, The House by The Cemetery , Cold creek manor, 7 Days To Live, dan semua film dengan kata 'house' dan 'haunting' dijudulnya ) sementara, adegan yang melibatkan hantu Victor Pascow itu juga gue pikir nggak perlu dan sia-sia, adegan ini nggak akan berpengaruh pada cerita seandainya dihapus.
Kita tahu, cerita King juga pernah diangkat ke sebuah film anthology berjudul 'Cat's Eye ( 1985 )' dimana 3 cerita dirangkum jadi satu dengan durasi masing2 hanya sekitar 30 menit-an, nah 'Pet Sematary' akan sangat pas kalo dimasukin di anthology itu.
Untungnya, ngimbangin kelemahan2 diatas, King selalu pinter buat bikin karakter-karakter dalam ceritanya itu jadi hidup dan bikin kita peduli. Dan dalam 'Pet Sematary' , itu diterjemahin dengan baik ke dalam bahasa gambar oleh sutradara Mary Lambert, sementara aktor-aktrisnya juga mampu memerankan perannya masing-masing.
Selain itu, 'Pet Sematary' punya atmosfir horror yang kuat, illustrasi musik yang mendukung, banyak jump-scare dan memorable-scene yang efektif buat nakut2in penontonnya ( terutama anak di bawah 12 tahun hihi ), sebut saja adegan Zelda yang creepy itu, hantu 'kepala pecah' pascow, zombie Timmy Baterman, adegan kematian Gage, psikopat balita Gage, atau zombie Rachel. Poin plus ini dalam beberapa hal berhasil bikin penonton ngelupain dan memaafkan plot-hole2 tadi. And Yeah, i love the ending :)
Selain itu, 'Pet Sematary' punya atmosfir horror yang kuat, illustrasi musik yang mendukung, banyak jump-scare dan memorable-scene yang efektif buat nakut2in penontonnya ( terutama anak di bawah 12 tahun hihi ), sebut saja adegan Zelda yang creepy itu, hantu 'kepala pecah' pascow, zombie Timmy Baterman, adegan kematian Gage, psikopat balita Gage, atau zombie Rachel. Poin plus ini dalam beberapa hal berhasil bikin penonton ngelupain dan memaafkan plot-hole2 tadi. And Yeah, i love the ending :)
Gue pikir kamu yang seneng film horror-hantu2an dengan atmosfir creepy khas horror-jadul, akan menyukai film ini.
TRAILER
RATING : 6/10
+ Bonus : Salah satu band favorit King ternyata adalah The Ramones, makanya kamu akan nemuin 'Sheena is a Punkrocker' mengalun dalam salah satu scene film ini, dan ketika film berakhir jangan matikan dulu, karena ada lagu ini hehe :
The Ramones : Pet Sematary
" I don't want to be buried in a Pet Sematary,
I don't want to live my life again. " yiiihaa..hidup rambut gondrong!
ada Ramonesnya..ehehe..
ReplyDeletekalo ketemu Stephen King, saya mau nanya, kenapa judulnya Pet Semetary engga Micmac Burial Ground? padahal kan intinya itu, Pet Semetary cuma jalan lewat hehe.. *ga penting :hammer:
@angrynerd : kemungkinan paling besarnya adalah kalo judulnya 'Micmac Burial Ground' Ramones bakal susah nyanyinya...
ReplyDeleteYg pasti itu ngga nge-rhyme sama "I dont wanna be buried".
ReplyDelete@zom : haha bisa aja dah lu soal 'rhyme-rhyme' an hehe..
ReplyDeletebtw, pengen baca review lu lagi niih hehe
gw nonton ini udah lama, dan gw suka, gak corny aja menurut gw. salah satu film horor yang masih keingetan dan kalo inget judulnya bikin merinding2 gimana gt. zombie Gage dan Rachel nya serem, adegan Gage main scalpel itu juga bikin deg2an banget, hasilnya yaaaa.. *brr* nyeri bayanginnya. pesan moralnya juga dapet banget. overall i personally like it :)
ReplyDeleteDitunggu update-an nya tentang Pet Sematary 'remake' ditahun ini kak
ReplyDeletemaksudnya "tanahnya sudah asam" itu apa ya ?
ReplyDelete