10 June 2010

Spoorloos a.k.a The Vanishing ( 1988 )

Reviewed By 'R'.

Suatu kali ketika sedang jalan-kalan di dunia maya, secara tidak sengaja gue nyampe di sebuah situs Rumah Film. Dan gue segera tertarik pada salah satu feature di situ yang menampilkan artikel tentang Psikopat Paling Menakutkan dalam Sejarah Film


Menurut penulis di situs itu, psikopat dalam film yang paling menakutkan ( atau istilah yang dipakainya : 'menggelisahkan' ) adalah Raymond Lemorne dalam film Spoorloos. Wow, gue langsung bertanya-tanya, siapa itu Raymond Lemorne? film kaya apa itu Spoorloos? kejahatan macam apa yang dilakukannya sampe mampu menggeser Hannibal Lecter, John Doe, Norman Bates dkk dalam kancah perebutan gelar prestisius : 'psikopat paling menakutkan' versi subjektifnya ?

Sejak itu lah gue jadi penasaran ama si Lemorne.

Untunglah setelah sekian lama ngidam film ini, seorang teman yang sangat baik, Budi mengirimi gue file film Spoorloos ini sehingga menghindarkan gue dari kemungkinan mati-penasaran :D Thanks, pal!

Oke, langsung aja



STORY :

Sepasang kekasih Rex Hofman ( Gene Brevoets ) dan Saskia ( Johanna ter Steege ) sedang dalam perjalanan liburan. Disebuah rest-stop yang sangat ramai, keduanya berhenti.  Saskia masuk kedalam mini-market untuk membeli sesuatu, sementara Rex menunggu di mobil. Namun sejak saat itu, Saskia  tidak pernah kembali lagi. Dia hilang. Lenyap begitu saja. Seseorang menculiknya?

3 tahun kemudian, usaha pencarian Rex untuk menemukan atau setidaknya mengetahui nasib Saskia tak kunjung menemui titik terang. Di ujung keputus-asa-annya, seseorang --yang akan kita ketahui bersama adalah si Raymond Lemorne-- tiba-tiba datang padanya dan berkata : " aku lah orang yang kamu cari " katanya, sambil menunjukkan kalung Saskia. Dia lalu mengaku sebagai orang yang telah menculik Saskia.
Rex tersentak lalu bertanya " apakah dia sudah meninggal..?"
Lemorne menjawab santai " ikutlah bersamaku ke Perancis, dan aku akan menceritakan semuanya.."
" bahkan, bagaimana cara dia tewas? "
" aku menawari mu kesempatan langka ini " jawabnya tanpa rasa bersalah.
Emosi Rex meledak dan dia langsung memukuli pria dihadapannya. Ketika emosinya reda, Lemorne memperingatkan Rex, bahwa jika terjadi sesuatu pada dirinya, maka dia tak akan pernah tahu apa yang terjadi pada Saskia. 

Tak punya pilihan lain,  Rex yang sudah terobsesi ingin mengetahui nasib Saskia akhirnya memenuhi tawaran Lemorne pergi ke Perancis untuk melakukan sebuah perjalanan 'rekonstruksi' dimana Lemorne akan menceritakan ide gila dibalik pertanyaan besar di benak Rex : 'kenapa dia melakukan kejahatan ini' , sementara itu sebuah kenyataan  mengerikan sudah menunggu Rex di ujung sebelah sana.


REVIEW :

Spoorloos atau juga memakai judul 'The Vanishing' ( Untuk peredaran di Perancis diberi judul, 'l'Homme Qui Voulait Savoir' ( The Man Who Wanted to know ) ini adalah sebuah film Belanda yang di sutradarai ama George Sluizer, merupakan sebuah film adaptasi dari novel Tim Krabbe, ' The Golden Eggs'.

Karena mendapat sambutan yang hangat dari audience ( 5 tahun kemudian ), Sluizer membuat versi Holiwud nya yang di bintangi Kiefer Sutherland ama Sandra Bullock. Well, gue belum nonton tuh gimana remake-holiwud nya hehe tapi dari rating di imdb sih kayanya nggak sebagus versi orisinilnya ini deh. Whatever.

Okay, dengan berbekal high-expectation dari artikel di rumahfilm.org itu gue nonton film ini. Dan high-expectation itu biasanya seperti kutukan yang membuat film bagus  jadi keliatan jelek. Sebaliknya low-expectations kadang membuat film kancrut jadi keliatan lumayan hehe dan dalam kasus high-expectation ini, sedikit saja dia tidak memenuhi perkiraan, maka siap-siap saja sumpah serapah keluar dari mulut gue : 'This is boring and overrated!'

Tapi temen-temen...semenjak tombol play itu gue pencet, film ini ternyata berhasil membebaskan dirinya dari kutukan high-expectation dan bahkan membuat gue larut untuk terus mengikuti, "apa yang terjadi..apa yang terjadi.."

Film ini berhasil ngeraih atensi gue dari adegan awal ketika Saskia bercerita tentang mimpi buruknya terperangkap dalam sebuah telur. Dan ketika menceritakannya, secara kebetulan mobil mereka terjebak dalam sebuah terowongan panjang nan gelap karena..ehem..kehabisan bensin hehe. Ini seperti adegan metafor bahwa mimpi buruk itu bisa saja menjadi kenyataan dan sudah menunggu mereka...dari situ Sluizer mulai menggarap karakter para tokohnya untuk ngelibatin kita ikut peduli pada mereka.

Ketika Saskia hilang di sebuah mini market, tak pelak gue pun ikut merasakan kepanikan yang dialami Rex.

Lalu kita mulai dikenalin ama Raymond Lemorne ( Bernard-Pierre Donnadieu ).
'Psikopat paling menakutkan' ini ternyata hanyalah seorang ayah 2 puteri. Dia terpelajar dan cukup dikenal tetangganya sebagai seseorang yang ramah, terhormat dan mempunyai keluarga harmonis-bahagia. Yap, Lemorne emang berbeda ama psikopat lainnya yang biasanya punya masa lalu buruk, trauma, atau dendam.

Namun temen-temen, untuk menjadi seorang psikopat kita tidak melulu harus mempunyai masa lalu kelam, memakai topeng dan nenteng gergaji-mesin bukan?, kamu hanya perlu sedikit ' curiousity dan ide-sinting' .

Pemikiran sinting Lemorne itu kalo gue sederhanakan seperti ketika kamu memperhatikan seekor semut yang sedang berjalan. Lalu terbersit pertanyaan dalam benakmu,  " apakah  semut itu sudah ditakdirkan akan terus hidup dan berjalan sampai ke sarangnya? bagaimana kalo aku memencetnya? " Cret! kamu memencet semut itu sampe gepeng. " kalo begitu..dimanakah takdir sang semut?. Lalu pertanyaan dan ide Lemorne berkembang menjadi semakin jauh seperti " apakah konsep moralitas, kebaikan dan kejahatan itu sudah menjauhkan kita dari kebebasan memilih? " Dan Lemorne mencoba menjawab pemikirannya sendiri dengan melakukan kejahatan meskipun dia memilih menjadi orang baik.

Yah, Lemorne melakukan kejahatan bukan karena dendam, trauma atau bersenang-senang..tapi karena dia MAMPU melakukannya! Weird? emang.

Lemorne mulai melatih dirinya untuk melakukan kejahatan bahkan disela-sela kesibukannya sebagai ayah yang baik, melatih penggunaan chloroform ( obat bius ), mencatat dengan detil waktu yang diperlukan, mengkalkulasikan berbagai macam kemungkinan, bereksperimen dengan trial dan error, dll sampai akhirnya dia menemukan korban yang sangat ideal, Saskia..kekasih Rex.

Menjelang akhir, dua orang yang diliputi ke penasaran-an ( obsesi ) ini bertemu. Rex yang penasaran ingin mengetahui nasib yang menimpa Saskia bertemu dengan Lemorne yang juga penasaran ingin membuktikan ide-sinting nya sekali lagi.  Petemuan dua karakter ini menghasilkan thriller-psychological menarik yang membiarkan gue terpaku di depan layar monitor sambil bertanya-tanya. Dan sebelum pertanyaan itu terjawab, tiba-tiba saja gue di hadapkan pada sebuah ending horror-claustrophobic yang mengejutkan!



VERDICT :
Spoorloos adalah sebuah film yang mencoba menebar terror bukan dengan bacokan, darah dan muka seram, tapi dengan atmosfir, intriguing-scene, dan terutama eksplorasi ke aneh-an jalan pikiran manusia.
Sejak awal, gue juga sudah memperkirakan kalo film ini bakalan 'No Blood, No guts, No Boobs', jadi ketika itu emang bener, gue nggak kecewa.

Sementara tempo berjalannya film memang lambat dan ada beberapa scene yang menjadi sedikit membosankan, namun seterusnya film ini berhasil mengikat gue terutama berkat akting para pemerannya yang apa adanya, tidak berlebihan dan mampu memenuhi kebutuhan film.  Ah, ataukah mood gue yang lagi bagus? pada mood-mood tertentu gue memang bisa menikmati film seperti ini, sama seperti gue menikmati Bad Taste. hehe

Sedikit plot-hole tentu saja ketika Rex dengan tololnya mau mengikuti permainan Lemorne. Soalnya kalo gue yang jadi Rex, yang gue lakuin adalah menghajar Lemorne , mengikatnya lalu menyiksa Lemorne habis-habisan untuk memaksanya ngasih tau apa yang terjadi pada Saskia. Tapi tentu saja filmnya nggak akan menarik kalo begitu, haha maka ditampilkanlah karakter Rex yang begitu terobsesi ingin mengetahui nasib Saskia dan rela menempuh cara goblok apapun.

So, kalo kamu mau berkompromi dengan itu, maka Spoorloos akan menjadi salah satu masterpiece dalam sinema thriller-psychological.

Dan yah..buat gue Lemorne itu tidak menakutkan tapi memang....menggelisahkan. Ehem.

RATING : 7,5/10

10 comments:

  1. kayanya nih film bakalan ana tonton sendirian aja gak ngajak2 kawan..haha
    sama sekali gak ada adegan sadis2nya y..??

    ReplyDelete
  2. @aribudi : hahaha..kalo rame-rame alamat bakal di ceng-ceng in doang..ga ada sadis2nya pisan ini mah bos wkwkwkwk..

    ReplyDelete
  3. wahaha..pnasaaaraaaannnn.. nlom ntn gw yang ini... *malu*

    punya link donlot lokalannya bro?

    barusan cari di IDWS gak ada lagii.. :(

    ReplyDelete
  4. bagian paling keren emang waktu dia latian make chloroform itu dan endingnya tentu saja, tapi yang lain bosen, emang saya aja kali yang engga hobi psycho-thriller gini :D

    cuman masih penasaran motifnya itu lho, masa cuma karena dia pengen? kalo ada motif kayak gitu, boleh deh ntar tak coba hehe..

    ReplyDelete
  5. @apatisvian : ntar bos nunggu si angrynerdrock ngasih tau dimana dia dapet link donlotnya :D

    @angrynerd : hehe intinya sih Lemorne itu manusia tanpa perasaan, dipenuhi pertanyaan dan sangat perhitungan, termasuk dalam cara dia mencintai keluarga dan melakukan hal-hal baik ( menolong anak kecil kecebur kali dll ). dia makhluk teori dan matematika. tanpa nurani sama sekali. Gue banyak sekali menemukan orang2 seperti ini di dunia nyata, cuman dalam 'Spoorloos', Lemorne itu versi ekstrim nya...

    Oiyah bos, share link donlotnya dong disini ada yang nanyain tuh..hehe

    ReplyDelete
  6. waduh, dulu saya donlotnya rapid hehe..

    http://www.divxturka.net/mkv-mp4-rmvb-movies/464166-spoorloos-vanishing-1988-dvdripx264-350mb-4-parts.html

    kalo yang lokal saya blm nemu linknya :(

    ReplyDelete
  7. saya sempet nemu yg remake nya nih, tapi belom nntn, penasaran juga... tapi udah tau endingnya sih, kira2 masih tetep seru gak ya?

    ReplyDelete
  8. @fariz : wah yang remake-nya saya malah belum nonton tuh ;) coba tonton bos, terus di review :D

    ReplyDelete
  9. coba cari lewat torrent aja...ada koq..mau yang 600MB atau yang 1,7GB

    salah satunya ini linknya :http://thepiratebay.org/torrent/5311835/Spoorloos.1988.DVDRip.XviD-SChiZO

    semoga membantu...tar kalo sempat sy upload ke Indowebster dah...:)

    ReplyDelete
  10. mantap reviewnya :D atmosfer filmnya bener2 terjaga, pelan tapi menegangkan

    ReplyDelete