Kalian yang mengira bahwa 'Rumah Dara' adalah film Slasher pertama di Indonesia sepertinya harus menonton film ini.
yah, beberapa tahun sebelum booming filmnya Mo Brothers itu, sutradara 'Rudy Aryanto' ( mungkin nama samaran, karena biasanya sutradara idealis tidak ingin terlalu dikenal ) sudah terlebih dahulu memperkenalkan tokoh psikopat-bertopeng kepada horror-slasher-fan tanah air lewat film ini. dan menurut saya, inilah cikal bakal genre slasher modern di Indonesia.
................................................................................
................................................................................
STORY :
8 pemuda/i dari kota memutuskan untuk berlibur ke sebuah Villa yang terletak jauh di dalam hutan. Villa itu bernama 'Villa Hello'. Setelah menempuh perjalanan panjang yang nyaris membuat celaka, sampailah mereka di tempat yang dituju.
Kesan mengerikan villa ini sudah ditunjukkan dengan huruf 'O' yang hampir jatuh di papan namanya.
Namun, rupanya ke 8 muda/i ini adalah petualang2 sejati, karena meskipun villa yang mereka tuju hanyalah bangunan bobrok penuh sarang laba-laba, mereka tetap memutuskan menginap disitu.
Dan keputusan itu akhirnya harus dibayar mahal, karena tanpa mereka ketahui, Villa itu menyimpan masa lalu mengerikan.
Kesan mengerikan villa ini sudah ditunjukkan dengan huruf 'O' yang hampir jatuh di papan namanya.
Namun, rupanya ke 8 muda/i ini adalah petualang2 sejati, karena meskipun villa yang mereka tuju hanyalah bangunan bobrok penuh sarang laba-laba, mereka tetap memutuskan menginap disitu.
Dan keputusan itu akhirnya harus dibayar mahal, karena tanpa mereka ketahui, Villa itu menyimpan masa lalu mengerikan.
dan kini..seorang psikopat bertopeng alumunium foil keluar dari kegelapan hutan untuk menuntaskan kisahnya.
menebar mimpi buruk buat 8 muda/i bodoh ini.
REVIEW :
Kali ini saya mencoba mereview dengan obyektif.
Saya juga mencoba untuk berfikir positif, konstruktif, apresiatif dan tentu saja kumulatif Saya sadar, membuat film itu bukanlah pekerjaan gampang ( walaupung sutradara film ini sebenernya nunjukin kalo bikin film itu gampang ). Saya juga sadar bikin film itu butuh dana yang besar, seenggaknya buat beli software Adobe Premiere, dan seplastik saos buat bikin efek darah. Jadi, rasanya tidak adil jika saya sebagai warga negara yang baik, --yang menginginkan per-film-an Indonesia maju--, hanya bisa mengeluh dan mengkritik, tanpa pernah sedikitpun mecoba memberi support mental kepada para sineasnya untuk memantapkan keputusan mencari mata pencaharian di bidang lain .
Soal cerita, tentu nggak usah dipermasalahkan, toh ini kan cuma film slasher yang nggak terlalu bertumpu pada cerita yang cerdas dan kompleks. Jadi naskah dari lomba mengarang murid 'SD Inpres' pun rasanya cukup untuk dijadiin script film. yang penting kan eksekusinya..iya gak?
Pertama, saya demen ama sentuhan efek 'transisi-cepat' di beberapa scene dalam film ini, ini ngebuat filmnya terasa stylish dan berhasil menghadirkan nuansa thrilling yang membuat penontonnya mual dan pening.
efek fast-transition di tambah dengan soundtrack yang nggak sinkron semakin menambah horrornya film ini.
Lalu ada adegan megah 'menyeberang jembatan rapuh' yang digarap cukup apik dan kreatif dalam film ini.
Jika kalian terpana melihat adegan dalam 'Indiana Jones' dimana Harrison Ford bertarung melawan Amrish Puri di sebuah jembatan yang rapuh, maka kalian pun akan takjub melihat adegan ini. bahkan temen saya sampai menjerit-jerit histeris tak sanggup menahan ketegangan.
oke, daripada kalian penasaran ini saya kasih beberapa screenshotnya :
Jika kalian terpana melihat adegan dalam 'Indiana Jones' dimana Harrison Ford bertarung melawan Amrish Puri di sebuah jembatan yang rapuh, maka kalian pun akan takjub melihat adegan ini. bahkan temen saya sampai menjerit-jerit histeris tak sanggup menahan ketegangan.
oke, daripada kalian penasaran ini saya kasih beberapa screenshotnya :
Selain itu, visi sang sutradara untuk membawa penontonnya ke sebuah setting dunia 'antah berantah' adalah usaha yang konseptual, visioner dan ternyata cukup berhasil.
coba kalian perhatikan setting dan kostum pemain dalam film 'Kala' nya Joko Anwar, aneh bukan? sebenarnya itu bukan sebuah kesalahan setting/kostum namun usaha atau bagian konsep dari filmmaker untuk ngebawa penontonnya ke sebuah dunia lain yang nggak bakalan kita temui di kenyataan sehari-hari.
ini contoh yang terdapat dalam film ini :
coba kalian perhatikan setting dan kostum pemain dalam film 'Kala' nya Joko Anwar, aneh bukan? sebenarnya itu bukan sebuah kesalahan setting/kostum namun usaha atau bagian konsep dari filmmaker untuk ngebawa penontonnya ke sebuah dunia lain yang nggak bakalan kita temui di kenyataan sehari-hari.
ini contoh yang terdapat dalam film ini :
seorang pria dengan kostum western/koboy duduk di sebuah warung --di tengah hutan-- yang hanya menyediakan saos dan teh botol.
jika kalian mengira bapak ini adalah seorang seniman hanya karena melihat topinya, maka anda terlalu stereotipikal. bapak ini adalah penjaga warungnya.
dan apakah kalian mengira bapak ini adalah seorang penjahat? anda salah..lebih tepatnya bapak ini tidak punya peran apa-apa.
Untuk soal akting, rasanya pujian terbesar layak diberikan kepada si gendut yang udah memerankan tokoh super-duper annoying dengan sangat cemerlang.
saking annoyingnya, rasanya bukan hanya psikopat dalam film ini yang ingin membunuhnya, tapi semua penonton! ini fotonya hehe
saking annoyingnya, rasanya bukan hanya psikopat dalam film ini yang ingin membunuhnya, tapi semua penonton! ini fotonya hehe
dan oyah perhatikan sosok pria berkemeja di belakangnya, siapakah dia? saya curiga dia adalah sebuah 'penampakan', soalnya dia cuman nongol sekali saja di scene ini
terus, tentu saja jangan lupakan kreasi dahsyat-fenomenal topeng psikopat yang terbuat dari alumunium-foil itu!!!
Terakhir, ingat tagline film ini 'Beware Your Eyeball' maksudnya setelah menontonnya, periksakan bola mata anda untuk mencegah kejang-kornea.
...............................
Yaudah pembaca sekian dulu review dari saya, nggak tahu nih mau nulis apa lagi.
lagipula, Saya harus minum obat dulu, sampai jumpa di review selanjutnya.
94VZKNBHEN6T
lagipula, Saya harus minum obat dulu, sampai jumpa di review selanjutnya.
94VZKNBHEN6T
ada lagi film slasher judulnya The Shaman...
ReplyDeletekayanya boleh juga nih nonton psikopat
kemaren mao beli vcdnya, untung nga jadi
pikir2 donlot aja, abis nonton delete :D
The Shaman tuh yang bikin Raditya Siddharta ya? belum nonton gue :) tp itu produksi 2008, jadi kayanya film slasher pertama masih dipegang 'Psikopat' ya? hahaha
ReplyDeleteudah download aja bro, adegan 'nyebrang jembatan' itu beneran deh hillarious berat! hahaha
anjing, gw ngga berenti ketawa baca review film ini! gebleg dasarrrr!
ReplyDeletetunggu review berikutnya mil, 'Rien, Pembunuh Berantai' :ngakak:
ReplyDeleteHahaha.. Emang nih film tuh ada-ada aja.
ReplyDeleteSatu scene yang gw inget banget adalah nomor plat mobil yang tiba2 berubah. *bloopers*
ngakak gw pas nyadar. hahaha.
waah jeli banget kamu bos hahaha..kayanya perlu di tonton sekali lagi nih biar bisa ngeliat plat nomor berubah tuh :ngakak:
ReplyDeletemenuju tempat rental dan segera meminjam! wakakakak.. gokil review nya.. terutama bagian jembatan *ngakak
ReplyDeletePsikopat : Highly recommended!! :ngakak:
ReplyDelete( Vividism : MODE ON hahahaha )
wakakak liat review nya aja udah bagus "bagus"
ReplyDeleteapalagi nonton :matabelo:
Eh calon potensial jadi cult nih kedepannya. Kayaknya harus dikoleksi.
ReplyDeleteDan terimakasih untuk reviewnya. Highly entertaining. Saya gak bisa berhenti tertawa nih. I blame you for my sore neck, hehehe
Eh calon potensial jadi cult nih kedepannya. Kayaknya harus dikoleksi.
ReplyDeleteDan terimakasih untuk reviewnya. Highly entertaining. Saya gak bisa berhenti tertawa nih. I blame you for my sore neck, hehehe
sumpah gw pengen bunuh orang yg ngebikin neh pilem!!!
ReplyDeleteTOP Review gan! SUMPAH ane gak bs tahan tawa!Hahaha.. GILA koq ada aja y produser yg mw biayai film sampah ky bgini?! Bkin org keki &tambah dosa krn ngucapin kata2 kotor slama nonton film ni! Hahaha...
ReplyDeleteKeren gaya review lo, pertahanin coy, suka bgt gue
ReplyDeletedi Banjarmasin awal-awal film ini muncul di sponsori sama perusahaan rokok buat nontoton bareng di sebuah SMU...
ReplyDelete