22 January 2010

ED GEIN ( THE MAN BEHIND A 'BATES', 'BUFFALO BILL' & 'LEATHERFACE' )

WRITTEN BY 'T'

saya punya kisah menarik.


kalau kamu pernah menonton Silence of the Lamb maka kamu akan tau siapa itu Buffalo Bill. kalau kamu pernah menonton karya Alfred Hitchcock, Psycho (atau remake nya; Psycho 2000), maka kamu pasti tau Norman Bates sang pemilik motel Bates motel. lalu ada leatherface dari the texas chainsaw massacre. untuk yang belum tau, biar saya ceritain dulu perilaku satu persatu tokoh di atas berdasarkan ingatan saya, karena udah lama juga saya ga tonton ketiga film itu. bahkan saya belum pernah tonton psycho dan the texas chainsaw massacre versi aslinya. oya, silence of the lamb dan psycho pernah disatukan dalam sebuah film parodi slapstik; silence of the ham.


Buffalo Bill dalam Silence of The Lamb.

memang Hannibal adalah seorang kanibal dan sangat berbahaya. tapi di dalam film ini, bukan Hannibal yang membuat teror. Buffalo Bill adalah mantan pasien Hannibal. Hannibal sendiri adalah seorang psikiater jenius. ok langsung aja, apa yang dilakukan oleh Buffalo Bill? Dia menculik, dan menguliti korbannya (kebanyakan kulit punggung). Korbannya kebanyakan perempuan dan kulit yang sudah dikuliti dan dikeringkan lalu dijahit menjadi baju perempuan atau tudung lampu meja. Buffalo Bill senang memakai baju perempuan yang berbahan kulit manusia, dan memakai wig di rumahnya sendiri, bergaya seperti perempuan.



Norman Bates dalam Psycho

pada jamannya (film ini dibuat pertama kali taun 1960, saat saya masih berwujud gas kentut di dalam perut ibu saya dan masih menjadi serat-serat putih di testis ayah saya. bahkan ibu saya masih berumur 5 tahun saat itu!), film psycho ini tentu saja sangat menyeramkan. adegan klasiknya adalah saat norman bates menusuki seorang perempuan yang sedang mandi. tapi apa yang dilakukan norman bates sampai dia disebut psycho?

Norman Bates kehilangan ibunya dan sangat mencintai ibunya. entah karena trauma masa kecil apa saya lupa, yang pasti Norman Bates berperilaku gak biasa, yaitu seringkali merasa bahwa ibunya masih hidup, mungkin di dalam diri dia, dan dia sering bercakap-cakap seorang diri serasa bercakap-cakap dengan ibunya. "mother, blood, mother!" adalah teriakan yang selalu saya ingat.



Leatherface dari the Texas Chainsaw Massacre

yang leatherface lakukan adalah mencincang korban-korbannya pake gergaji mesin, semua orang tau itu. dia juga menggunakan kulit wajah korbannya sebagai topeng.

.......................................................................



saya memiliki cerita yang menarik, seperti sudah saya bilang tadi.

Seseorang yang bernama Ed Gein (lengkapnya edward gein) yang hidup sekitar taun 1940an di sebuah peternakan terpencil di Wisconsin, USA, ternyata telah menginspirasikan diciptakannya tokoh Norman Bates, Buffalo Bill dan Leatherface.
Bagaimana bisa? mari saya ceritakan apa yang ed gein lakukan.

Ed gein hidup bersama keluarganya. keluarga ed mengelola sebuah peternakan yang terpencil. ed sangat sayang sama ibunya. padahal ibunya bisa dibilang gila karena selalu merasa khawatir dan terlalu tertutup dengan masalah seksualnya. karena paranoidnya, ibunya selalu bercerita mengenai betapa jahatnya dunia luar dan dia mulai berkotbah untuk kedua anaknya dengan tujuan supaya keduanya tetap suci. apalagi sejak ayah ed meninggal dunia, hanya ibunyalah yang banyak memberi pengaruh kepada kedua anaknya. Suatu hari adik kecil ed meninggal dunia. hal ini membuat sepasang ibu-anak ini semakin terikat dan kuat hubungannya, dan ibunya semakin depresi. oya, saya lupa cerita bahwa ed adalah anak yang terbelakang. hal ini menjadikan ed sangat tergantung kepada ibunya. hingga suatu hari ibu ed mengalami stroke yang sangat menyiksa dan ed merawat ibunya itu meskipun harus terus menerus mendengarkan makian ibunya yang semakin depresi dan menjadi gila. tapi setiap tidur, ed memeluk ibunya dari belakang agar ibu ed merasa nyaman. sekali lagi, ed sangat menyayangi ibunya.

ed berumur 39 tahun waktu ibunya meninggal dunia. sejak ibunya meninggal, ed hidup seorang diri di peternakan keluarganya itu dan mulai menghabiskan waktunya untuk banyak kegiatan. selain beternak dan berkebun, ed sering membaca majalah dan buku mengenai perburuan, anatomi manusia dan nazi. kegilaan ed dimulai sejak kematian ibunya. ed, seorang keterbelakangan mental dan sangat tertutup telah ditinggalkan oleh satu-satunya penolong, ibunya sendiri.

ed mulai berpikir mengenai transeksual, dengan tujuan agar dia bisa menjadi sosok ibu bagi dirinya sendiri. hanya itu yang dia butuhkan.

suatu hari dia membaca di sebuah koran lokal bahwa tak jauh dari makam ibunya, telah dikuburkan juga seorang wanita. dia memutuskan untuk pergi dan menggali kubur wanita tersebut supaya dia bisa mendapatkan contoh yang sempurna dari anatomi tubuh wanita, bukan hanya dari buku anatomi yang dibacanya saja. dia meminta bantuan kepada salah satu kawannya yang bernama gus, yang kebetulan berprofesi sebagai penggali kubur untuk menggali kubur wanita tersebut. untuk beberapa lama, ed sering mengunjungi kuburan tersebut untuk mendapatkan lebih banyak lagi mayat. kegiatan tersebut biasa ed lakukan dibawah sinar bulan purnama, agar bisa melihat dengan lebih terang (inilah yang dijadikan judul film yang mengisahkan kehidupan ed gein, 'In the Light of the Moon' produksi taun 2000).


kadang dia mengambil seluruh bagian mayatnya, dan tak jarang juga dia hanya mengambil beberapa bagian dan organ saja dari mayat. (lebih jauh lagi dia mengaku telah membongkar 9 makam dari 3 kuburan yang berbeda. polisi tidak percaya sampai mereka membongkar ulang ke-9 makam tersebut dan melihat sendiri bahwa ke-9 makam itu kosong.)

kembali ke kisah ed, rupanya ed sangat menyukai mayat. dia benar-benar seorang necropilia sejati. bagian-bagian tubuh sangat menarik bagi Ed dan dia tidak pernah keberatan untuk menyimpan beberapa di rumahnya, walaupun sudah membusuk sekalipun (saya pernah baca bahwa studi mengenai necropilia dimulai sejak era ed gein!). dari kesemua tubuh yang ia dapatkan dari kuburan, ia potong kepalanya lalu disusutkan dan dijadikan hiasan di ujung-ujung ranjangnya. dia juga membuat tudung lampu meja dari kulit manusia. ed juga menyimpan kesemua daging di kulkas, tak jarang ia masak untuk dimakannya. apalagi yang dia bikin? sebuah mangkok sup terbuat dari tengkorak manusia untuk ia gunakan sendiri. tidak ada yang tau apakah ed gein berhubungan seksual dengan mayat-mayat yang ida dapatkan, tapi siapa yang tau juga?

akhirnya ed tidak jadi melakukan transeksual,
tapi dia membuat setelan wanita dan topeng dari kulit manusia, dan dia biasanya mengenakannya untuk berjalan-jalan di halaman peternakannya sambil menari-nari dan berbincang seorang diri seakan-akan berbincang kepada ibunya

(hal ini diketahui dari saksi mata yang menyangka ada perempuan aneh di pekarangan ed, namun menghiraukannya karena ed adalah orang yang aneh dan saksi mata ini terlalu malas untuk berbincang-bincang dengan ed).

suatu hari ia sadar bahwa semua asesoris dan topeng kulitnya tidak lagi bisa dipakai, atau tidak bisa dipakai untuk waktu yang lama. ed berpikir untuk mencari lagi mayat baru yang memiliki kulit yang sedikit lentur. itu berarti mayatnya harus sangat baru dan fresh. tapi tidak ada juga kabar mengenai mayat perempuan baru di pekuburan yang sering ed kunjungi. akhirnya pada tahun 1954, ed gein menembak seorang wanita, mary hogan, yang kebetulan memiliki kemiripan dengan ibunya. mayat Mary dibawa ke peternakannya. 3 tahun kemudian, dia melakukan hal yang sama lagi kepada bernice worden. dasar sial, polisi mengetahui semua kegiatan ed gein dan mendatanginya di peternakan.

disana polisi bukannya menemukan sebuah rumah mungil di tengah-tengah peternakan, tapi sebuah rumah horor.
inilah beberapa benda yang polisi temukan: 4 potong hidung, beberapa tulang dan tengkorak dari mayat yang berbeda, 9 topeng kulit yang sudah keras, sebuah jantung di dalam panci diatas kompor, mangkok yang terbuat dari tengkorak manusia, 10 kepala wanita yang semuanya sudah digergaji bagian atasnya, kulit manusia yang dijadikan pelapis pada beberapa kursi, beberapa potong alat kelamin yang digarami di dalam toples, 4 tengkorak manusia di ke-4 ujung ranjangnya, beberapa organ manusia di dalam kulkas, sepasang bibir yang dirangkai dengan benang, dan banyak lagi. di dalam langit-langit sebuah lumbung polisi menemukan tubuh bernice worden yang digantung terbalik, tanpa kepala dan sudah dibelah dari leher sampai ke kelaminnya. ed Gein mungkin telah memutilasi 15 wanita dan menyimpan semua sisa tubuh mereka di rumahnya sendiri.


korban Ed Gein di TKP

........................................................

saya adalah penggemar kisah-kisah psycho/serial killer. dari mulai zodiac killer, jeffrey dahmer, john wayne gacy, ted bundy, henry lee lucas, manson dan albert fish, menurut saya kisah ed gein adalah yang kisah yang paling menarik, selain zodiac killer dan dr. H.H. Holmes tentunya. lain kali saya akan ceritakan tentang zodiac killer dan h.h. holmes. tentu saja sumanto tidak masuk ke dalam kisah yang menarik buat saya sejak pengakuannya. dia bilang dia mencari ilmu. cih! kenapa hal-hal yang gak bisa dijelasin harus lari ke hal-hal mistik?

dalam kisah fiktif, pembunuh yang saya sukai adalah john doe, dari film se7en. dia adalah seorang jenius selain hannibal. dan jigsaw killer dari film saw sudah masuk ke dalam daftar pembunuh favorit saya.

di luar benar atau tidaknya kisah ed gein, saya tidak tahu. saya hanya bermodalkan informasi di internet kok. lagian saya ga hidup di jaman itu apalagi kenal sama ed gein. :D

tapi berhati-hatilah. teman baikmu sekalipun bisa jadi seseorang yang sangat berpotensi menjadi pembunuh psikopat. siapa yang tau?

.................................................................

R : diatas adalah sebuah artikel yang sebenarnya udah ditulis 5 tahun lalu ama temen saya yang juga penggemar horror movie.
Artikel yang cocok banget buat di muat di blog ini hehe
Artikel2 selanjutnya atau --review tentunya-- tentunya sangat di harapkan buat menemani trio Z, M, dan R yang angot-angotan mood nulisnya hahahah

thanks buat 'T' atas izin pemuatan artikelnya!
Gracias!

8 comments:

  1. itu foto norman bates nya ga keren ah! hehe. ganti sama yg ini dong go hehe

    (ini --> http://2.bp.blogspot.com/_27xZRVcQIsU/Rh95mxfhycI/AAAAAAAAA08/71XWerNfzHI/s400/NormanBates.gif )

    saya banyak request ya?

    ReplyDelete
  2. hehe udah diganti fotonya deeh..

    moral lesson : jangan terlalu sayang pada ibumu, ntar jadi psikopat hahaha :hammer:

    ReplyDelete
  3. Kira-kira di Indonesia ada ga yah tokoh psikopat seperti Ed Gein ini?kalau babeh, Ryan, sama Robot Gedek bisa disebut psikopat ga yah...

    ReplyDelete
  4. wow..iyah :) cukup menarik..
    sebenarnya saya sudah mulai menulis artikel tentang psikopat Indonesia, dan film2 tentang mereka yang udah diproduksi. cuman baru separo hehehe..tunggu aja yah, ntar kalo udah jadi akan saya posting disini :)

    ReplyDelete
  5. Kasihan juga sih kalo ngeliat gimana Ed Gein berakhir...saya pernah baca di buku My Life Among Serial Killers yang dikarang sama psikiater yang ngerawat Ed Gein di RSJ Mendota setelah disidang. Gein dieksploitasi habis2an sama dokter, psikiater, wartawan bahkan penulis naskah Hollywood yang mau bikin film tentang dia dan janji bakal bantu proses pembebasannya, tapi setelah Gein kasih semua permintaan mereka, mereka pergi gitu aja. Akhirnya dia mati di RSJ itu juga sebagai orang tua kesepian yang dijauhi. Makamnya pun sempet dirusak orang. Jumlah korbannya kan sebenarnya terhitung 'sedikit' tapi keanehannya yang bikin dia menonjol.

    ReplyDelete
  6. @Putri :
    yup, gue udah baca bukunya Dr.Helen Morisson itu :) menarik juga ngeliat seorang pembunuh berantai yang begitu keji akhirnya jadi obyek eksploitasi yang mana eskploitasi itu juga bersumber dari 'kebutuhan' kita untuk kisah hidupnya.

    hehe gue pikir kalo dia bisa kabur dari RSJ, korban berikut Ed adalah dokter, psikiater, wartawan, penulis naskah hollywood dan mungkin gue haha

    ReplyDelete
  7. Hari ini baru liat kisah kayak gini di on the spot, saking berisik ya di rumah jadi cari artikelnya buat dibaca. Eh ketemu artikel ini. Thanks ya. Jd ga penasaran.

    ReplyDelete