23 September 2008

THREE


THREE
( MEMORIES,THE WHEEL,GOING HOME)
Memories, directed by Kim Ji-Woon (South Korea) - dialogue in Korean
The Wheel, directed by Nonzee Nimibutr (Thailand) - dialogue in Thai
Going Home, directed by Peter Chan (Hong Kong) - dialogue in Cantonese and Mandarin


Buat gue nonton film Horror itu sebuah ‘tantangan intelektual’. Dimana kita sebenarnya sudah tahu bahwa apa yang ter-tayang dilayar sepenuhnya adalah rekayasa, hasil imajinasi, efek-efek komputer, pencahayaan, trik kamera dari sekumpulan orang yang mempunyai maksud menakut-nakuti kita. Nah, tantangannya ya itu, bagaimana dengan kesadaran diatas kita mengatasi rasa takut karena alur cerita atau makhluk2 yang serem di dalam film itu. Semakin menyeramkan sebuah film Horror, gue semakin tertantang untuk memelototi-nya sampai habis. Dan gue pun menantang siapa saja yang merasa mempunyai film yang sangat-total-superduper- dan ultra menyeramkan untuk mengirimkan filmnya buat gue pelototin dan review dalam blog ini. Hehehe sebenarnya gue ini bukan pemberani, gue ini totally penakut banget, tapi gue sangat suka bermain bermain-main dengan rasa takut itu, itulah makanya gue suka nonton film Horror. Setiap kali gue berhasil nyelesein nonton satu film horror yang katanya sangat serem, dan berhasil berkata..” ahh…cemen! cuman segitu..ada yang lebih serem gak?” maka rasanya gue seperti baru saja meng –KO perasaan takut gue dengan satu pukulan telak!

Dan, whattafuck film Three ini nyaris membuyarkan kebanggaan gue sebagai seorang penonton film Horror sejati yang selalu sukses mengalahkan film-film itu dengan berkata..’ ah cemen! cuma segitu..!!”
Gue nyaris memalingkan wajah karena takut, dan filmnya nyaris gue matiin. Damn!

Okelah, langsung aja..
Film ini adalah sebuah 3-way Split tiga orang sutradara Horror ( kim-jee-woon, Nonzee Nimibutr, Peter Ho ) dari tiga Negara ( Korea selatan, Thailand dan Hongkong ) yang berbagi film nya dalam kompilasi ini.
Film pertama ‘Memories’ tentang arwah yang kembali pulang kerumah untuk mengingatkan suaminya atas sebuah peristiwa yang dilakukannya, film ke2 ‘The wheels’ tentang boneka tradisional Thailand yang mengandung kutukan mistis, sementara film ke-3 ‘Going Home’ adalah tentang suami yang merawat istrinya yang sudah meninggal karena percaya dia akan hidup kembali. Konsep kompilasi ini sedikit mengingatkan gue pada beberapa film ‘stephen king’ atau serial film’ tales from the crypt’ yang juga menggunakan konsep seperti itu.

gue akan mereview film pertama saja ’Memories’ yang telah berhasil membuat gue sedikit takut. Sialan!
Sung-Ming adalah seorang suami yang baru saja kehilangan istrinya dan bersamaan dengan itu dia pun menderita lupa ingatan dan sering mengalami mimpi buruk. Dia lupa kemana dan kenapa sebenarnya istrinya menghilang. Dia menduga istrinya mengalami kecelakaan lalu lintas seperti bayangan yang selama ini terlintas di kepalanya. Namun dia pun merasa belum pasti. Dokter menyebutnya ‘disasosiasi mental’. Yaitu sebuah kelainan yang menimpa pasangan yang sebelumnya selalu bersama-sama, lalu salah satu dari mereka tiba-tiba menghilang. Orang yang ditinggalkan akan mengalami lupa ingatan dan kegoncangan mental. Nah, itulah yang dialami sung-Ming.

Sementara itu adegan beralih2 dengan adegan seorang perempuan muda yang sedang berusaha untuk kembali pulang menuju sebuah alamat ( kita akan langsung meng-asumsi-kan perempuan itu adalah arwah dari istri Sung-Ming ). Ketika akhirnya dia sampai ke alamat yang dimaksud, yaitu rumah suaminya dia pun berhasil mengembalikan ingatan suaminya bahwa sebenarnya dia menghilang karena dibunuh oleh Sung-ming sendiri!
Sebuah pertengkaran, membuat Sung-Ming kalap dan membunuh istrinya. Ingatannya sudah kembali. Dan kini ia berjongkok di sebuah tas besar di hadapannya. Ketika risluitng tas dibuka, tampaklah potongan-potongan tubuh istrinya berjejal memenuhi tas. Ternyata dia sendiri yang me-mutilasi istrinya!

Sutradara kim Jee-won dengan gila meggabungkan Horrror, suspense dengan thriller menjadi sebuah film singkat ( sekitar 33 menit ) yang akan mengguncangkan nyali mu ini hehe. Dalam film ini kekhasan Horror Asia dengan teknik one-stop motion nya kembali tampil, juga pilihan untuk tidak menambah efek suara adalah sebuah pilihan tepat. Film menjadi sunyi senyap sementara efek suara hanya tampil di scene2 yang tepat ketika memang dibutuhkan efek suara saja. Lalu efek kamera yang diletakkan di depan tubuh si arwah yang sepertinya artisnya berdiri di sebuah kereta roda, juga nambah efek ‘gerakan nggak wajar’ si hantu. cukup puja puji nya, film ini bagus.

Kekurangannya adalah akting sang aktor sebagai Sung Ming kurang greget dan dibeberapa adegan, gerakan-gerakan lambat yang dilakukannya sungguh klise. Dalam hal ini gue selalu bertanya-tanya tentang kenapa tokoh-tokoh dalam film horror selalu bergerak dengan lambat..? ngebuka pintu aja tangannya lama banget meraih gagangnya..?

Tapi, pokoke ini salah satu adalah film yang sudah sukses bikin gue merasa ‘takut’. Terutama adegan Sung ming membuka tas yang di dalamnya berisi potongan tubuh istrinya. Mengerikan dan realistis banget. Gue berkali2 me-rewind dan mem-pause adegan ini tepat ketika visualisasi potongan tubuh dalam tas itu tertayang, maksudnya pengen nyari cela yang bisa bikin gue tenang. Tapi tetep saja, mata mayat dan potongan tangan ( terutama jari nya yang melengkung dan patah ) itu bikin gue berkali-kali merinding. Gue terus terang udah pernah melihat mayat secara langsung ( anak kecil tenggelam di sungai ), dan mata mayat dalam film ini sama dengan mayat beneran yang pernah gue liat itu. Sakit nih penata artistiknya!

Jadi, kalian yang juga suka bermain-main dengan rasa takutmu. coba nonton film ini, dan apa komentarmu?

ratingnya adalah, ‘ applause panjang’.

7 comments:

  1. Dan gue justru suka ginian karna begitu minimnye budaya intelektual yg terkandung di dalamnye. Itu mungkin kenape gue ngga pernah suka horror oriental.

    ReplyDelete
  2. Ringo@zombem:
    sepakat untuk tidak sepakat.
    thanks for comment :)

    ReplyDelete
  3. Yahh ringoooo, kenapa detail ceritanya dikasi tau sampe ending2nya! Kan biar surprise! hehehe.
    Yah, pada dasarnya gw doyan nonton film horor soalnya gw emang doyan ditakut-takutin dan bukannya justru tertantang kyk lo! hahaha.
    Gw nonton Three ini waktu gw SMA, which is itu bertahun2 yg lalu. Jadi gw lupa akting para pemainnya bagus ato ga. Jujur, gw nonton buat liat hantunya, bukan aktornya! Hahaha.
    Film pertama yg lo ceritain ini bagus kok, yah, adegan buka kopernya itu emang unforgettable (tapi sebenernya gak bikin gw terlalu shock, karena waktu itu gw udah nonton Candyman berkali2, hahaha).
    Kalo film kedua itu yg Thailand kan, kalo ga salah ceritanya tentang wayang-wayangan Thailand gitu ya, kalo di kita kayak wayang orang gitu. Dan tiap mereka mainin itu ternyata ada ritual black magic nya juga yg kadang disalahgunakan dan menimbulkan korban (soal praktek black magic di Thailand lo bisa liat deh di film Art of the Devil --- terakhir seri ketiga gitu, disitu digambarin sangat gore! gw nonton di iNafff taun kemaren, huhuhu). Nggak masalah buat gw karena gw suka kok mistisisme. Hehehe.
    Nah, justru film ketiga yg paling gw suka, karena nggak cuma horror tapi ada sisi sentimentilnya juga di situ. Tentang bapak yg tinggal sama anaknya yg masih kecil, mereka pindah ke apartemen murahan gitu kan (kenapa yah film2 Asia selalu bersetting apartemen murahan, cek deh: The Dark Water yg versi Jepang lho ya, ato The Eye). Di sana mereka bertetangga sama orang aneh yg hobinya mandiin mayat istrinya. Gitu kan ceritanya? Saking cintanya dia sama istrinya yg udah mati, dia mandiin mayat istrinya yg udah belasan tahun mati itu dg ramuan2 yg konon bisa menghidupkan orang mati. Dia terus menjaga dan memperlakukan istrinya seolah istrinya itu masih idup (inget kan adegan dia ngajakin istrinya ngobrol di meja makan? ughhh). Dan yg bikin penonton shock berat justru endingnya. Voila, si mayat istri ternyata hidup lagi! Dan tragisnya, ketika si istri hidup lagi, suaminya malah tewas kecelakaan. Tapi, si istri memandang ke mayat suaminya sambil ngomong, "tenang ya sayang, aku akan menjaga dan merawatmu seperti kau selalu merawatku selama ini. Aku akan terus menunggumu sampai kau hidup. Sampai bertemu 11 tahun lagi".
    WHOOOOOOOOOOOOOOOOO.
    So sad.
    I think that is what i called: true love.
    Hehehehe.
    Gila, gw masi inget detailnya gitu, hahahaa.

    ReplyDelete
  4. PENGENNNNNNNNN.......

    beli atau sewa ah...

    ReplyDelete
  5. Go, coba kamu cek "three extremes". Isinya 3 film pendek masing2 disutradarain sama Takeshi Miike (yg bikin visitor Q, audition, ichi the Killer), Park Chan Wook (oldboy+vengeance trilogy, thirst) dan Fruit Chan (sy blum pernah nonton satupun film dia). Kurang apa coba?

    semoga udah nonton.

    ReplyDelete
  6. udah nontoonn tapi ga nakutin -0- review film lo bagus ya ^^

    ReplyDelete
  7. anjiirr...gue suka kata2 loe "sebenarnya gue ini bukan pemberani, gue ini totally penakut banget, tapi gue sangat suka bermain bermain-main dengan rasa takut itu, itulah makanya gue suka nonton film Horror"
    gue banget mameennn...hahaha
    tp kebiasaan gue abis nonton film horor ni kaki sllu gemeteran...
    bca review loe jd bkin gue penasaran nih, ntar pasti gue nonton.

    ReplyDelete