20 July 2013

FORBIDDEN PLANET ( 1956 )


Storyline :

Diceritain di awal abad ke-23, pesawat antariksa Cruiser terbang menjelajahi ruang angkasa, menuju planet Altair-4 yang berjarak sekitar 16 tahun cahaya dari bumi. Misi mereka, menyelidiki nasib awak eskpedisi pesawat Belerephon yang di kirim ke planet tersebut 20 tahun sebelumnya.

sesampainya di planet itu, mereka menemukan Dr.Morbius, puterinya, Alta dan robot asisten bernama 'Robby'. Mereka tinggal dan bertahan hidup dalam sebuah tempat yang canggih ( sekaligus indah ) dengan memanfaatkan teknologi peninggalan bangsa 'Krell' ( penghuni asli planet Altair-4 yang diceritakan oleh Dr.Morbius telah punah oleh sebuah kekuatan tak terdeteksi ketika telah mencapai puncak ilmu pengetahuannya ). Sementara itu awak pesawat Belerephon yang lain sendiri konon  telah tewas.

Komandan Adams memutuskan untuk menyelidiki penyebab tewasnya awak pesawat Belerephon, ketika tiba2 dia mendapat laporan bahwa sebuah kekuatan tak dikenal telah menyelinap dan menyabotase pesawat Cruiser.

Kekuatan apa gerangan yang mengancam mereka? 

Penyelidikan semakin di intensifkan dengan mempelajari dan menggunakan peralatan canggih di laboratorium peninggalan bangsa Krell, dan apa yang kemudian mereka temukan adalah sebuah kenyataan yang sungguh mengejutkan! 



Review :  


bukan, itu bukan UFO..itu pesawat antariksa Cruiser
Ngeliat posternya yang silly dan eksploitatif, sebenernya gue cuman berharap mendapatkan sajian konyol ala 'Plan 9 from Outer space' atau 'Killer Klown bla-bla-bla'. Namun entah ini berita bagus atau buruk, secara mengejutkan gue malah mendapatkan sebuah sci-fi yang sangat berbeda. 

Di sebut-sebut sebagai film scifi penjelajahan ruang angkasa pertama yang mengambil setting 100% di planet lain, Forbidden Planet juga salah satu yang paling awal dalam menampilkan karakter robot ( Robby ).  Awalnya, film ini konon berjudul 'Fatal Planet', namun diganti karena alasan pemasaran, dan jika kalian ngeliat posternya ada gambar robot menggendong perempuan seksi disana, gue kasi tau aje kalo dalam filmnya nggak ada adegan seperti itu haha. Dalam film, sang robot justru membopong salah satu awak pesawat Cruiser yang tewas, pastinya poster itu udah di desain sedemikian rupa agar orang dengan selera buruk kaya gue tertarik dan menonton pilem nya.  terbukti, gue nonton film ini cuman karena ngeliat desain posternya doang haha.

Dan Forbidden Planet membuat gue terkejut.


Di buat pada era dimana dunia baru saja meninggalkan perang dunia 2, dan beranjak pada perlombaan teknologi serta senjata penghancur massal yang mengancam keselamatan bumi, film ini hadir membawa kisah tentang kepunahan bangsa Krell dari planet Altair-4  ketika mereka telah menguasai teknologi canggih adidaya ( cerita ini konon sering dibandingkan dengan drama panggung Shakespeare berjudul 'The tempest' ). Penyebab kepunahan bangsa Krell sendiri bukan karena teknologi ciptaan mereka, namun oleh sebuah kekuatan destruktif tak terduga yang disebut 'Monsters from the Id'. ( Apa itu monsters from the id? lebih baik kalian menontonnya sendiri hehe ) yang jelas itu cukup though-provoking.

Itu plot yang sangat berbeda buat gue kalo nginget film ini dibuat pada era dimana film scifi nggak pernah dibuat dengan serius. Kontribusi sebelumnya para sineas pada genre ini biasanya hanya berkisah tentang peperangan umat manusia dengan piring terbang, atau kisah pria macho dalam kostum idiotik berkelahi melawan kalajengking mutan. etc ( meskipun yang kaya gituan juga menyenangkan ). Tapi intinya, disini gue pengen bilang kalo cerebral-script yang ditawarkan Forbidden Planet cukup membuat gue terkejut, dan pastinya sungguh bertolak belakang dengan posternya yang terkesan silly dan eksploitatif.

Tak mau membuat audiensnya terlalu mengerutkan jidat, Forbidden Planet juga memasukkan sedikit porsi komedi didalamnya, dengan hadirnya sosok juru masak dan robby the robot. 

" hei, robot! dimana saya bisa menemukan alkohol di planet ini ?"

Sementara itu, scoringnya hanya menggunakan bunyi-bunyian elektronik, dan itu membuat Forbidden Planet juga dicatat sebagai film mainstream pertama yang sepenuhnya menggunakan electronic-tone ( dihasilkan dari sebuah alat musik creepy yang bernama Theremin ) sebagai backsoundnya. Sangat unik dan berhasil menambah kesan futuristik.

Bicara tentang spesial efek, ini berpotensi besar diketawain penonton modern masa kini ( termasuk gue yang beberapa kali ngakak liat efeknya ), meski pada eranya Forbidden Planet termasuk film ambisius yang mendapat sokongan bujet besar dari MGM.

Lihat, setting planet Altair-4 diambil sepenuhnya didalam studio dengan background yang kayanya adalah lukisan cat haha. 

lanskap planet Altair-4
Desain 'Robby the Robot' sungguh terlihat konyol, sekilas terlihat seperti 'robot kaki bengkak' yang tidak berguna dengan gerakannya yang terlalu kaku dan lambat ( meski demikian karakter nya yang unik membuat Robby menjadi salah satu karakter robot paling memorabel dalam sejarah sinema ), belum lagi jika kita memperhatikan desain seragam awak pesawat Cruiser yang lebih mirip satpol PP ketimbang antariksawan ( bahkan desain outfit astronot dalam 'Destination Moon' ( 1950 ) jauh lebih meyakinkan daripada film ini ), sementara itu taman tempat Alta bermain ngingetin gue ama pemandangan buatan di studio foto kecil di kampung2 haha. Sedikit info, setting taman tersebut sudah pernah digunakan sebelumnya dalam 'Wizard of Oz ( 1939 )' untuk menggambarkan 'munchkin land'. 


( Kalo kalian bertanya-tanya kenapa ada harimau dan pohon2 seperti yang ada di bumi di planet Altair-4, itu karena menurut Dr.Morbius, dahulu bangsa Krell sering bepergian ke bumi dan mengambil beberapa sampel spesimen untuk di biakkan di planetnya. Oh, baiklah.. )

Balik ke review, namun tentunya tak adil menilai efek film ini dengan kacamata zaman sekarang, gue sarankan aja untuk berpura2 menjadi bagian dari penonton di tahun 50-an ketika film ini pertama kali tayang, dan kalian akan bisa membayangkan betapa terkesimanya penonton pada era itu ketika ngeliat adegan pesawat cruiser mendarat di planet Altaire-4, atau ketika ngeliat sinar2 laser berlesatan dari laser-gun para awak pesawat saat bertempur melawan monster-alien, dan tunggu ampe film nyampe pada adegan dimana Dr.Morbius mengajak komandan Adams berjalan-jalan di laboratorium peninggalan bangsa Krell yang megah, itu beneran epic. Spesial efek yang menggambarkan kemegahan laboratorium bangsa Krell ini pula yang kayanya membuat Forbidden Planet mendapat nominasi Oscar untuk 'Best special effects'.  

Film ini sangat imajinatif, crafty dan menyenangkan buat di tonton, terutama karena mereka ngingetin gue kalo fungsi spesial efek sebenarnya dibuat hanya untuk mendukung cerita, ide dan visi sineasnya, bukan malah menjadi menu utama seperti kebanyakan film zaman sekarang.



Leslie Nielsen ( iya, Leslie Nielsen yang itu! ) yang berperan sebagai komandan Adams bermain lumayan bagus disini, tapi 'man of the match' nya adalah Walter Pidgeon sebagai Dr.Morbius.  Anne Francis sebagai Alta sering kali over ( penampilan terbaiknya adalah ketika dia berenang telanjang di kolam ) dan Earl Holliman sebagai juru masak cukup mencuri perhatian dengan dialog konyolnya, sementara cast yang lain lebih mirip figuran yang hanya mengerjakan apa yang di perintah sutradara tanpa penjiwaan. 

ini ekspresi mereka ketika sedang bertempur melawan monster-alien.

badass!
Overall sih,  film ini  sebenarnya tidak sebegitu sempurnanya, Kalo kalian kurang kerjaan, kalian bisa menyebut banyak kelemahan dan  plot hole yang berserakan disana-sini ( hal lain yang membuat gue memberi banyak 'popcorn' adalah karena rendahnya ekspektasi gue ). Tapi meski begitu, 

dengan semua hal positif yang udah gue tulis diatas, gue berani yakinin kalo Forbidden Planet adalah salah satu film penting yang merupakan inspirasi bagi film2 scifi besar di era berikutnya.

Classics!

RATING:


( ++ tersiar kabar kalo proyek remake ini sedang direncanakan dengan nama James Cameron disebut-sebut disana, namun  kabar itu kemudian tak terdengar lagi kelanjutannya ).

5 comments:

  1. nah gitu dong bang rajin ngepostnya...ane kan jadi ada bahan bacaan..ahaha, satpol pp..anjrit itu topi sama sabuknya..ahaha mungkin bisa dijadikan inspirasi untuk transformasi seragam Linmas...

    ReplyDelete
  2. @shaddow : hehe nulis review sekalian nunggu bedug bos. masih akan ada beberapa review sedang disiapkan. stay tune di review horrorpopcorn edisi Ramadhan. wkwk

    ReplyDelete
  3. ahaha.., mantap bang ane tungguin edisi ramadannya..kalau perlu tambahin film religi satu..biar makin super duper badass horrorpopcornnya...ahahaha

    ReplyDelete
  4. tai abis nih film dapet rating 7 hahaha asli makin gangerti gue ama selera film lu bang muehehehe guilty pleasure sih ya :p

    ReplyDelete
  5. @Grazie : hehe tergantung kamu ngedefinisiin 'guilty-pleasure' gimana, yang jelas gue nggak ngerasa bersalah ketika menontonnya. lagian, filmnya emang beneran bagus :D

    ReplyDelete