10 October 2011

30 HAL YANG GUE PELAJARI SETELAH MENONTON 'JENGLOT PANTAI SELATAN'

Gue sering mendapat pengetahuan dan pelajaran berharga ketika selesai menonton sebuah pelem, Pelem 'Riki-oh' misalnya, membuat gue tau kalo kita bisa menyambung otot yang keputus tanpa harus susah-susah menjahitnya seperti 'Rambo', dari pelem itu pula kita bisa tau, kasih sayang seorang paman terhadap keponakannya bisa diungkapkan dengan ngelemparin balok-balok beton ke arah nya.

Nah, kemaren gue baru aja nonton 'Jenglot Pantai Selatan' bikinan Rizal Mantovani.

Sekedar berbagi, inilah beberapa pelajaran yang berhasil gue petik dari pelem tersebut : 

......................................................................

1. Jenglot itu semacem monyet yang memakai topeng babi ngepet dan kostum putri duyung berwarna pink.

2. Menjala ikan bisa dilakukan dari tepi pantai, dan kamu akan mendapat sekeranjang ikan besar..kalo apes dapet Jenglot.

3. Anak cewe di jawa menyatakan kepatuhan kepada orang tua dengan kalimat "nggih', "nggeh" dan "iya"

4. Cewe-cewe kota besar hanya berpakaian seperti ini didalam rumah :

jadi ini toh isi rumah2 di kawasan Pondok Indah tuh?

 5. Cewe-cewe seksi seneng nyari spot pantai yang sunyi dan terpencil.

6. Suara jenglot itu mirip ayam atau katak yang dicekik.

7. Jenglot adalah karnivora yang bisa menyelam dan punya selera terhadap cewe montok berbikini.

8. Seseorang cukup kuat buat ngumpet dan nahan nafas dalem bagasi mobil dari Jakarta sampai pantai selatan di daerah Jawa Tengah.


 9. Jangan suka memasukkan tangan kedalam sela2 batu karang, mungkin ada jenglot di dalamnya.

 10. Dan kalo tangan kamu yang digigit, kaki kamu lah yang akan buntung ( nggak tau kenape? ). ini buktinye :

kenape yang buntung kakinye ye????

11. Yang dimaksud pesta pantai anak muda adalah maen bola voli, bergerombol nggak jelas, naek ATV, ama ciprat-cipratan aer di kolam karet. nggak beda jauh ama di Ancol pas hari raya, cuman minus tiker, orang tua dan anak-anak.

'Piranha 3D' versi lokal.

 12. Dan adegan itulah yang membuat 'Jenglot Pantai Selatan' dijuluki sebagai 'Piranha 3D' versi lokal.

13. Semua cowok kota yang berekreasi di pantai itu berwajah mesum dan menyebalkan.


 14. Semua cewek kota yang berekreasi di pantai itu bertingkah seperti pengen diperkosa.

 15. Semua penjaga pantai merasa dirinya adalah David Hasselhoff.

16. Seorang cewe bisa mengalami orgasme ketika mencari kerang di pantai. 

17. Kesaktian jenglot membuat puluhan orang mendadak buta dan tuli tak menyadari seorang penjaga pantainya sedang dicekik Jenglot, bahkan mayat sang penjaga pantai yang kemudian ter-gelimpang di tepi pantai pun tak ada yang melihat. 

18. Tak ada polisi di Pantai Selatan.

19. Jenglot bisa membuka pintu dan menyelam di selangkangan cewe yang mandi di bathtub tanpa terlihat.

20. Teknik kreatif Rizal Mantovani untuk seluruh adegan pembunuhan dalam pelem ini adalah : close up jenglot, shaky cam, close up cewe menjerit, shaky cam, close up jenglot, shaky cam, close up cewe menjerit, shaky cam. selesai. Adegan berganti. 

21. Membuat telor dadar bisa dilakukan tanpa harus kompornya menyala. atau itu kompor jenis baru? maaf saya tidak tahu.

22. Jenglot bisa langsung keluar dari perut seseorang tanpa terdeteksi darimana dan kapan die masuk.

23. Ekspresi cewe yang ngeliat mayat2 dipantai itu nggak beda jauh dengan orang yang baru diputusin pacarnye.

24. Ekspresi cewe yang ngeliat tangan pacarnye berlumuran darah sama kaya ekspresi cewe di konser Justin Bieber.

" I Love You, Justiiin..hiks "

 25. Ekspresi cowok jauh lebih cool ketika ngeliat sesuatu yang mengerikan.

stay cool .

 26. Rizal Mantovani adalah seorang oldschool anti CGI yang lebih suka monster karet dan darah dari saos ABC.

27. Semua paranormal di Indonesia berwajah mirip Ki Joko Bodo.

28. Seseorang bisa membuat pelem tanpa harus jelas apa yang mau diceritain.

29. Siapa aja bisa maen pelem asal bersedia diekspos tetenya dan bisa berteriak. 

30. Video klip Ayu Ting Ting masih jauh lebih menghibur daripada pelem ini.

....................................................................................

Silahkan yang udah nonton, nambahin.........

26 comments:

  1. 25 ama 29 goblok banget wkwkw
    dan setelah baca artikel ini gue jadi makin ga pengen nonton ni pelem :ngakak

    ReplyDelete
  2. hahahaha... saking emosinya, jadi sulit review model normal ye?

    ReplyDelete
  3. @angrynerd : pelemnya emang bisa melemahkan urat syaraf. .gue bahkan kehilangan kemampuan merangkai kalimat saat mereviewnya...

    ReplyDelete
  4. Yang no. 10 mantaff...pelajaran dasar logika di bangku kuliahnya A.

    ReplyDelete
  5. hahahahahahahahaha.... gitu mah gw jg bisa maen pelm tuh

    ReplyDelete
  6. makin lama film2 horror lokal makin absurd. tapi menurut saya itu bisa menjadi hiburan tersendiri bung. kaya kalau kita melihat binatang aneh, kita tertarik karena bentuknya yg gajelas dan jelek. hahahah.
    indonesia punya nggak ya film2 absurd semacam hobo with a shotgun...

    ReplyDelete
  7. jiakakakak.. saya yakin baca review film ini jauh lebih menarik daripada nonton filmnya

    ReplyDelete
  8. cuman bs bilang tutung ma seleruh pelem lokal ..

    ReplyDelete
  9. jujur....cuman pengan liat cewe2nya doang..heheheheh!!

    ReplyDelete
  10. Setelah baca review nih pilem, gue putusin...klik kanan...stop downloaod. Males jadinya

    ReplyDelete
  11. cara berpikir orang yang membuat film ini sama ama jenglotnye....kakakaka

    ReplyDelete
  12. hahahah...31. film dishoot dengan handy cam

    hahahahahaa

    ReplyDelete
  13. Bruakakakak...:ngakak

    ReplyDelete
  14. meding liat cwe" nya aja ???:))

    ReplyDelete
  15. nggak mo komen, cuman mo numpang ketawa ajah kok hehehehee...

    ReplyDelete
  16. Ngakak abis gan

    ReplyDelete
  17. Sarcasm Mode: [ON]
    LOL!

    ReplyDelete
  18. Jenglotnya cuma seekor kucing di cat warna pink

    ReplyDelete
  19. Ha ha review nya lbih bagus drpd filmnya
    .mantappp

    ReplyDelete
  20. HAHAHAHA "CLOSE UP, SHAKY CAM, CLOSE UP, SHAKY CAM" *gulingggggg nice review! gue ampe ga konsen kerja inget point 20.

    ReplyDelete

  21. The history of finger biometry was initiated in the late nineteenth century by scientist Francis Galton. Since then, it has grown tremendously thanks to a large team of geneticists and biologists. In 1880, Henry Faulds made the argument for the amount of fingerprint RC (Ridge Count) to assess the degree of fingerprint dependence on the genes.

    The scientists claim that fingerprints are formed under the influence of the genetic system of the fetus inherited and the impact of the environment through the vascular system and the nervous system located between the dermis and the expression the cover. Some of these effects are oxygen supply, nerve formation, the distribution of sweat glands, the development of epithelial cells. Interestingly, although there is a common genetic system Hereditary but fingerprints on the ten fingers of each individual individual. In 1868 the scholar Roberts pointed out that each finger had a different micro-growth environment; In addition, the thumb and index finger suffers from some additional environmental effects. So fingerprints on the top ten fingers of a different individual. The twin brothers (sisters) with fingerprint eggs are quite similar but still can distinguish fingerprints of each person. This is because although they have the same genetic system and share the same developmental environment in the womb, but because of their different position in the womb, their micro environment is different and therefore has different fingerprints. together.

    See more at : http://umit.vn

    sinh trắc vân tay hà nội
    Khám phá bản thân
    Trung tâm sinh trắc vân tay
    Khám phá bản thân
    Trung tâm sinh trắc vân tay
    Chọn công việc phù hợp

    ReplyDelete
  22. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete