Storyline :
Ricky Ho ( Siu-Wong Fan ) adalah seorang pemuda yang sejak kecil dikaruniai bakat ilmu 'Chi-Gung', yaitu sejenis ilmu tenaga dalam super yang membuatnya mampu menghancurkan batu-beton dengan sekali pukul. Dengan tenaga super itu dia mampu memecahkan kepala manusia seperti layaknya buah semangka. haha
Suatu hari, ketika kekasih Ricky ditemukan tewas karena ulah triad-narkoba setempat, Ricky pun mengamuk dan membunuh boss triad tersebut.
Karena pembunuhan itu, Ricky dijebloskan ke sebuah penjara.
Diceritain pada tahun 2001 ( film ini dirilis thaun 1991 ) , sistem kapitalistik di Hongkong membuat penjara telah menjadi bisnis franchise pihak swasta.
Nah, Ricky di jeblosin ke penjara swasta tersebut.
Ternyata penjara itu dipimpin oleh seorang sipir bermata satu & berlengan kait ( seperti kapten hook ) yang korup, sadis dan diktator. Bukan hanya itu, penjara juga digunakan olehnya untuk menanam ganja dan memproduksi opium. Sementara, kekerasan terus terjadi sehari-sehari didalamnya akibat dari sepak-terjang 'The Gang of Four' yang menguasai 4 wilayah blok penjara dengan mem-bully siapa saja yang lebih lemah.
Nah, sekarang rasanya pukulan maut Ricky dibutuhkan untuk menghentikan kedazliman yang terjadi dalam penjara tersebut!
Pertama kali nonton pelem ini dulu di bioskop kampung , ( di Indonesia beredar dengan judul ' The King of Power' ) yang herannya, adegan eksplist-graphic nya nggak disensor. Kalo ga salah, beberapa minggu setelah pelem ini, bioskop juga menayangkan 'Braindead' nya Peter Jackson. Bayangin, anak kecil rumahnya deket bioskop grindhouse, pantes aja gedenya bikin blog sampah haha
Kalo gue bilang, 'The Story of Ricky' itu seperti film 'Kungfu Hustle' versi hardcore dengan level cheap-splatter-gore setingkat ama Bad Taste.
Gue nggak tau apa emang Ng Kai Lam ( sutradara film ini ) sengaja bikin pelemnya jadi laughable-ridiculous kaya gini ?
Ataukah dia sebenernya lagi nyoba bikin pelem serius dengan banyak adegan mega-violence di dalemnya? haha Ini sebenernya bisa ditelusuri dari keterlibatan Tetsuya Saruwatari yang mana merupakan mangaka (pembuat Manga/komik jepang ) sebagai salah satu penulis naskah film ini. FYI, film ini sendiri adaptasi lepas dari manga 'Riki-Oh' karyanya.
Nah, sepertinya sutradara Ng Kai Lam pengen style-komik itu diterjemahin dengan persis kelayar lebar. Dengan ide kaya gitu, maka semua adegan dan dialog dalam pelem ini terasa bener2 komikal. Sementara adegan gore-nya juga secara naif ditampilin tanpa ragu-ragu dengan efek yang ultra-cheap!
Haha ya, disini kamu akan nemuin sederetan adegan silly-splatstick-gore yang membuat gue maklum kalo 'The Story of Ricky' akhirnya menjadi film paling gory sepanjang sejarah sinema eksploitasi di Hongkong, sementara publik Eropa/Amerika menjulukinya sebagai 'Asian-Braindead'.
Kepala pecah, wajah tertusuk paku, muka di 'gusruk' penyerut-kayu, perut robek, orang dikubur hidup-hidup, bola mata nyoplok, orang dimasukin mesin penggiling daging, tubuh meledak, orang dikuliti, dan gue bahkan belum nyebutin adegan gore paling konyol yang mustahil untuk tidak membuat siapapun tertawa terbahak-bahak ( atau kemungkinan lain meraung-raung sambil menggerogoti bangku ). Gue nggak hiperbola, coba aja tonton sendiri :D
Rambo mah lewaaatt.... |
The Story of Ricky juga mempunyai klimaks-ending yang ( sekali lagi ) ngingetin ama Braindead dimana bos-sipir nya mampu berubah menjadi monster raksasa, so jangan lewatin the ultimate-battle antara Ricky si jotosan maut melawan monster-sipir!
Terus gimana dengan ceritanya? story? what? you kidding me haha
ya, rentetan adegan hillarious sepanjang film yang tanpa sadar membuat mulut nganga dan otak lumer ini membuat gue nggak peduli lagi ama cerita dan semua plot-hole nya dll hahaha this movie is stupiidd asshooollleeeee!!!
Cukup sudah, kalo diterusin review ini hanya akan berisi kalimat praising/glorifikasi subyektif semata. Menyebalkan bukan? hehe
eh, gue pernah nonton film ini dulu....sempat sering ditayangin di TIPI kalau nggak salah...
ReplyDeletesayang di TV adegan gorenya sedikit disensor...
kebanyakan "bahasa tinggi" mo nunjukkin klo lo tu kpinteran, pake bahasa sederhana aja bung ga semua yang baca review nih orang "berpendidikan seperti anda
ReplyDeletewah kalo menurut gua bahasa di blog ini enak banget ah buat di baca
ReplyDeletepilem paling kejem waktu gw kelas satu esdeh !!!
ReplyDeletefilem paling bikin gw ngakak tak terperi
ReplyDeleteAnonim says:
ReplyDelete2 November 2010 04.51
kebanyakan "bahasa tinggi" mo nunjukkin klo lo tu kpinteran, pake bahasa sederhana aja bung ga semua yang baca review nih orang "berpendidikan seperti anda <--- brati otak lo yang kosong tong :haha:
bahasa tinggi apaan? saya baca juga gampang kok ngertinya. riki oh memang film kungfu paling berdarah dan paling goblok yang pernah saya tonton...
ReplyDeleteKaya Nya nih film pernah gw tonton di ANTV
ReplyDeleteBukan ANTV bro.. tp Lativi, yakin bgt gw
DeleteEmang bener gan.. Ada ko dulu di antv, saya juga nonton di antv jadi saya juga tahu
DeleteBahasa yang dipakai kurang baik kalo menurut ane. Gak apa-apa enggak formal, tapi coba gunakan b.indonesia yang baik dan benar. Web lain yang juga ngereview sesuatu kayak jurnal otaku, kaori nusantara, atau yang lainnya mungkin bisa dijadiin referensi anda. Di web mereka, meskipun bahasa yang digunakannya tidak segaul bahasa agan, tapi terasa lebih pinter, ramah, dan enak untuk dibaca.
ReplyDeleteJadi inget kata-kata Araragi Tsukihi di monogatari series. "Diluar dugaan, orang yang benar2 pintar, mau dalam olahraga, pelajaran, atau apapun bicara dengan tingkat yang sama dengan kita, sama sekali tidak ada aura superior dari mereka. Tapi mungkin itu juga karena mereka itu asli, jadi mereka tidak perlu melebih-lebihkan diri mereka".
please mind it.
bahasanya standart sih menurut gue, gue baca review-review di blog ini juga asik-asik aja kok...
ReplyDeleteNgakak ane liat nih pelem,terutama pas pamanya ricky ngelempar batu nisan ke ricky buat dihancurin ricky....adegan memorable,ricky jotos tembok ampe berlobang,itu ga logis banget... :v
ReplyDeleteMantap film waktu esdeee
ReplyDeleteFilm lativi ni. Siang atau malem tak gw nntn nya
ReplyDeleteMeskipun rilisnya pas gue belum lahir, tapi ini film yang nemenin masa liburan sd gue... Masih keinget sampe sekarang...
ReplyDeleteGua kalo liat ni pelem bikin ngga doyan makan njirr
ReplyDelete