Mirrors (2008)

REVIEWED BY 'M'

Iya, ini film terakhir yg ditulis dan disutradarai Alexandre Aja. Sori kalo gue keliatan subjektif di sini, tapi Aja emang sutradara favorit gue, dan dia nggak pernah bikin film horror yg jelek. 

..................................................

Gimana kalo langsung mulai ke ceritanya aja. Ben Carson (Kiefer Sutherland) adalah mantan anggota NYPD yg sedang dilanda stress berat karena salah nembak temen kerjanya sendiri dalam suatu operasi. Kecelakaan ini nggak cuman bikin dia kehilangan pekerjaan, tapi juga menggiring dia ke masalah kecanduan alkohol dan pengendalian emosi yg buruk. Sembari menjauh sebentar dari istri dan anaknya sampe hidupnya kembali normal, Ben tinggal sama adik perempuannya dan nyoba nyari kerjaan baru. Dan mulailah sekarang dia bekerja sebagai tukang jaga malam di Mayflower department store. Sesuatu yg harusnya membawa angin segar untuk hidup Ben, tapi malahan sebaliknya. Ada yg aneh dan menakutkan dengan cermin-cermin besar dan mewah yg jadi ornamen di tempatnya bekerja.

Makhluk itu hidup di dalam cermin: marah, berbahaya dan sanggup membunuh dengan kejam. Makhluk itu mulai mengejar nyawa orang2 terdekat dalam hidup Ben—nggak lama pun nyawa Ben sendiri—dan ngasih teka-teki yg harus dipecahkan oleh Ben kalo pengen dia dan keluarganya selamat. Apa sebenernya yg dicari oleh makhluk dalam cermin?

Kalo sebelum2nya Aja disukai karena film slasher yg full-action dan rampageous (remake The Hills Have Eyes, Haute Tension ), kali ini dia dateng dengan nuansa yg agak beda. Iya, Mirrors adalah film thriller. Kayak yg udah kita tau, jenis film ini sebenernya nggak butuh banyak properti darah buatan di lokasi syuting dan monster serem yg bakal nambahin banyak biaya pembuatannya. Rumus mumpuni untuk film thriller adalah cerita yg mengguncang psikis, aktor/aktris dengan akting bagus, dan atmosfer yg sesuai dengan term ‘thriller’ itu sendiri, yaitu thrilling alias menggetarkan jiwa. Contoh film thriller yg sepenuhnya bertumpu sama kekuatan cerita dan akting aktor/aktrisnya adalah Misery, dengan performa juara Kathy Bates di situ. Taun kemaren juga ada film thriller yg menurut gue cukup bagus untuk ditonton selama beberapa taun terakhir, yaitu Eden Lake.

Nah, tapi ini Alexandre Aja, saudaraku! He’s hungry for blood! Layaknya film thriller, tempo berjalannya cerita emang nggak terlalu cepet, tapi bukannya itu nggak bisa bikin film ini jadi menegangkan! Sesuai kayak karakter film2 sebelumnya, tensi yg dikasih Aja di film ini pun berhasil bikin kita ngerasa kayak lagi berada di suatu game yg punya elemen ‘kejar-kejaran’ di dalemnya. Susah untuk duduk santei ketika nonton film ini. Gue harus ngakuin, kalo Aja paling jago ngarang cerita yg bagus dan nggak ada duanya untuk film horror, saudaraku! Makanya perkara banyak gory scenes atau nggak di filmnya, itu bukan masalah penting lagi. Ceritanya sendiri aja udah ngeri. Dan kali ini dia berhasil ngegabungin yg namanya supernatural, terror psikis dan pembunuhan brutal dengan sangat cantik. But still, that’s not the point! Kehebatan film ini adalah ceritanya itu tadi.

Dari detik pertama film ini kita udah nggak sabar ngeliat apa yg sebenernya sedang terjadi sama semua ini. Teka-teki di kepala kita itu pun nggak luntur sampe film usai. Potongan2 puzzle yg dia sebarin sepanjang film ini beneran menuai klimaks hingga kebentuk whole-picture di akhir film. Itu semua ditutup oleh twisted-ending yg elegan.

Well, when we talk about Aja movies, it’s all about STYLE! Aja mendesain dan mengukir keseluruhan bagian film dengan sangat stylish. Ceritanya, atmosfernya, ornamen2 berupa gory scenes-nya, the way the bad gone bad. Jangan khawatir, meskipun ini film thriller, tapi semuanya masih ada di sini: cara ngebunuh yg sadis dan unthinkable, antagonis yg menakutkan, bahkan ledakan api! And yeah, blood still spills everywhere. Kalo ada 3 hal yg ngegambarin garis tegas dari semua film Aja, itu udah pasti: penggarapan yg ‘bener’, intensitas dan cerita yg twisted.

Sekali lagi, Aja berhasil ngasih tau kita apa ‘horror’ itu sebenernya dan inilah yg harus dipelajarin oleh semua sutradara pembuat film remake Platinum Dunes yg kekurangan hormon horror supaya mereka nggak perlu repot2 nyeponsorin bloody-disgusting.com lagi untuk ngasih review bagus!!! 

Dengan formulasi kayak yg udah gue jabarin di atas, film ini sih normalnya disukain sama semua orang yg ngaku pecinta film horror, terserah mau thriller, gore, slasher, splatter. You’ll love this one. Worth to watch!!!

..........................................................

Jadi, kalo kalian sedang punya uang, jalan ke lapak DVD bajakan terdekat sekarang juga dan cari film ini!

Rating: 8/10

DOWNLOAD