Pernah nggak sih kalian nonton film hanya sebagai guilty pleasure? Film yang udah jelas2 busuk tapi kalian tetep aja nonton sampe abis bahkan bisa berulang-ulang, tentu aja bukan buat menikmati tapi cuman buat ngetawain, ngritik dan memaki-maki tuh film.
Pada saat itu, kita yang aslinya emang goblok menjadi merasa sedikit jenius karena menyadari ternyata ada yang lebih goblok dari kita ( ya si sutradara film itu ).
Kaya gue nih yang masih aja inget film India jadul ( ganga jamuna sarashvatee ) dan kalo ada kesempatan mau tuh gue nonton lagi, karena sangking idiotnya tuh film.
Pada saat itu, kita yang aslinya emang goblok menjadi merasa sedikit jenius karena menyadari ternyata ada yang lebih goblok dari kita ( ya si sutradara film itu ).
Kaya gue nih yang masih aja inget film India jadul ( ganga jamuna sarashvatee ) dan kalo ada kesempatan mau tuh gue nonton lagi, karena sangking idiotnya tuh film.
Dan tawa yang dihasilkan dari film2 seperti itu justru lebih dahsyat dibanding jika kita menonton film2 yang dimaksudkan memang untuk membuat ketawa ( komedi ).
Bayangin ajah, dalam salah satu adegan nih si Amitabh Bhachan mendatangi markas musuhnya sambil memanggul seekor... buaya!! ( buaya dipanggul kaya beras! Buset! )
Tentu aja maksud sang jagoan (dan sutradara) ingin menampilkan kesan ‘macho’ atau ‘sangar’ tapi buat gue efek yang ditimbulkan justru tawa yang tak terperikan nikmatnya. Yah pada momen itu, ketika penonton ibu2 dan anak2 lain bertepuk tangan karena ke gagahan sang jagoan, gue bersama seorang kawan malah tertawa habis2an. Nikmat sekali. Thats what i mean, guitly pleasure.
Tentu aja maksud sang jagoan (dan sutradara) ingin menampilkan kesan ‘macho’ atau ‘sangar’ tapi buat gue efek yang ditimbulkan justru tawa yang tak terperikan nikmatnya. Yah pada momen itu, ketika penonton ibu2 dan anak2 lain bertepuk tangan karena ke gagahan sang jagoan, gue bersama seorang kawan malah tertawa habis2an. Nikmat sekali. Thats what i mean, guitly pleasure.
Dan yeaaahh..akhir2 ini gue susah banget dapet film horror yang bagus, bingung mau diisi apaan nih blog? sampai akhirnya gue memutuskan ‘kenapa ga sekalian aja nonton film horror yang bener-bener jelek..?’ hahaha maka gue langsung mendatangi rental dan langsung menuju ke sudut film2 horror lokal. Sudut yang biasanya untuk melirikpun gue enggan. Disitulah pusat film2 nista yang tak diragukan lagi busuknya. Namun sumpah, rupanya gue tidak punya mental setangguh Dody Mahendra reviewer gokil di sinema-indonesia.com karena baru melihat cover dan judul2nya saja sudah bikin perut gue mual. Segala jenis hantu ada disitu, dari genderuwo, kuntilanak, wewe gombel, leak, sundel bolong, pocong, atau babi ngepet. Tobat!
Gue nyerah, dan ternyata belum siap nonton film horror lokal, maka yang gue pilih sebagai guilty pleasure adalah film ini.
Gue milih film ini, karena dari kovernya aja jeleknya minta ampun kaya dibikin oleh anak kelas 6 SD yang nggak lulus2 selama 6x dan tetap merasa berbakat di dunia graphis, udah gitu nggak ada nama2 pemainnya. Dan ketika dicari di internet pun, gue nggak nemuin poster film ini. Yakinlah gue kalo poster film ini sesungguhnya sudah menghina kecerdasan umat manusia, makanya ga ada yg berani publikasiin. untuk perbandingan ( karena gue nggak bisa menemukan poster film ini di internet ), poster film horror lokal dibawah ini masih lebih baik.
Hehe yeah.. Ini pasti film yang enak buat gue maki-maki.
Ceritanya seperti ini :
Henry, seorang pemuda pecundang adalah pemuda yang merasa ditolak dimanapun. Di rumah selalu disiksa oleh ayah tirinya karena dianggap tidak mematuhi Tuhan ( sering mabuk, dan tidak suka ke gereja ), di pergaulan pun ia dijauhi karena dianggap geek. Pendeknya, si Henry is tottally looser! Lalu dia menggadaikan jiwanya pada iblis karena tidak kuat menanggung penderitaan, sebagai imbalannya dia diberikan kekuatan super oleh sang iblis. Dan dengan kekuatan iblis itu, Henry membalas dendam kepada orang-orang yang udah mempecundanginya. Semuanya dibunuh dengan cara2 yang membuat gue terpingkal-pingkal
...................................................
MORON SCENE
- Ada adegan si Henry ketahuan mabuk sama bokap tirinya dan langsung dihukum cambuk seperti dia baru saja ngebom satu negara. Dan untuk nambah dramatis eksekusi pencambukan maka tiba2 saja ada petir berkilat2 dan suara guntur menggemuruh. Lalu setelah bapaknya puas mencambuk, henry ngomong sendiri kaya disinetron indosiar : “ aku akan membalasmu..” wakakaakak sinetron banget.
- Karena kesal sama bapaknya, henry ngebakar gudang, bapaknya kalap dan nembak dia..kakinya kena dan dia pincang. Tapi heran gue nggak pernah liat tuh dia ngobatin kakinya, bahkan dia bisa berjalan jauh sampai ke kota. Terus level pincangnya berubah-ubah. Kadang pincang banget kaya srimulat kalo ngelawak dan kadang setengah pincang. Aneh..tp bikin gue ngikik.
- Ketika Henry sudah mendapat kekuatan iblis, ia berjalan dengan sombongnya dan dengan sengaja menyenggol orang lain sampai jatuh. Dan orang yang di senggol, tanpa dialog apapun langsung menyerangnya dengan pisau ( ???? ).
- Dan dengan kekuatan supernya Henry melempar orang ini sampe nancep di tiang tembok. Catet, kejadiannya siang bolong di jalan kota yang ramai. Tapi, gue nggak ngeliat orang2 pada histeris ngeliat kejadian ini, karena orang2nya nggak ada! Nggak tau pada kemana?! hahaha
Cukup, banyak sekali adegan moron-nya.
Semua aktor dan aktris yang bermain dalam film ini bermain seperti tingkat akting anak2 yang maen drama di acara agustusan. Dialognya butut, plot kacau balau, music score nya adalah siksaan buat telinga, dan efeknya sudah membuat efek animasi monster kalajengking di Indosiar menjadi terlihat spektakuler. Bener2 kocak.
Sedikit info, pemeran utma film ini ( john tench ) ternyata adalah aktor spesialis film2 gagal seperti : cybercrack, stargate, dead ahead atau premonition. Sementara filmnya yang lumayan besar dan dia berhasil menjadi figuran nggak penting adalah, Brokeback Mountain atau watchmen yang baru aja rilis itu. Sang sutradara sendiri, Roman Buchok tidak kunjung membuat film bagus, dan akhirnya turun pangkat menjadi asisten sutradara dan baru saja merampungkan sebuah film yang bisa dipastikan juga gagal berjudul ‘Wild Cherry’ (2009).
...................................................
Whatever, buat gue, nih film udah sukses bikin ketawa2 , lupa akan kebodohan gue sendiri dan untuk sesaat ngerasa menjadi orang yang tahu segalanya tentang Film hehehehe Kalian penggemar film-film rating –satu ton tai- gue rekomendasiin nonton film ini. -ringo.
No comments:
Post a Comment