Directed by : Matt Reeves
Produced by : J. J. AbramsBryan Burk
Written by : Drew Goddard
Starring : Michael Stahl-DavidT. J. MillerJessica LucasOdette YustmanLizzy CaplanMike Vogel
Music by : Michael Giacchino (end credits "Overture")
Cinematography : Michael Bonvillain
Editing by : Kevin Stitt
Distributed by : Paramount Pictures
Release date(s) : January 18, 2008[1]
Running time : 84 min.[2]
Country : United States
Language : English
Budget : $25 million[3]
Gross revenue : Domestic$80,048,433Foreign$90,553,885Worldwide$170,602,318[4]
Inilah yang gue bilang film dengan konsep ‘first person on camera’ yang berhasil!
Film ini membuat ‘Diary of the Dead’ nya George A Romero, jadi keliatan culun.
Ceritanya simple banget. Sesosok monster raksasa misterius ( entah berasal dari mana dan maksudnya apa? ) tiba-tiba memporak-porandakan kota New York. Nggak jelas juga bentuk si monster ini, karena sepanjang film kita hanya akan di perlihatkan sekelebatan-sekelebatan saja tentang sosok si monster. Tentu saja dari sudut pandang kameramen yang merekam kejadian ini dengan handycam nya. Skip saja ceritanya..toh, gue nonton film ini juga bukan nyari ceritanya..tapi ke-keren-an nya hahaha
gambar yang bergoyang-goyang karena kameramennya sedang berlari nggak menggangu kaya film Romero itu, tapi malah membuat suasana panik lebih terasa, apalagi dengan tambahan nafas ngos-ngosan sang kameramen.
Kita juga akan diajak untuk merasakan bagaimana paniknya penduduk kota, dan merasakan dahsyatnya kehancuran yang dialami New York karena amukan sang monster.
Debu-debu yang berterbangan, mobil-mobil terbakar dan terbalik, kepala patung Liberty yang terlempar kearah kita, reruntuhan gedung dll
Kita diajak menyaksikan secara langsung sebuah peristiwa besar, apa adanya seperti style cameramen amatir yang suka masang videonya di You Tube, tapi tidak ‘apa adanya’ karena efek-efek yang di suguhkan film ini juga memukau..seperti kepala liberty yang putus tadi, helicopter yang dilahap sang monster, pertempuran antara militer dan monster. Dll
Film ini membuat ‘Diary of the Dead’ nya George A Romero, jadi keliatan culun.
Ceritanya simple banget. Sesosok monster raksasa misterius ( entah berasal dari mana dan maksudnya apa? ) tiba-tiba memporak-porandakan kota New York. Nggak jelas juga bentuk si monster ini, karena sepanjang film kita hanya akan di perlihatkan sekelebatan-sekelebatan saja tentang sosok si monster. Tentu saja dari sudut pandang kameramen yang merekam kejadian ini dengan handycam nya. Skip saja ceritanya..toh, gue nonton film ini juga bukan nyari ceritanya..tapi ke-keren-an nya hahaha
gambar yang bergoyang-goyang karena kameramennya sedang berlari nggak menggangu kaya film Romero itu, tapi malah membuat suasana panik lebih terasa, apalagi dengan tambahan nafas ngos-ngosan sang kameramen.
Kita juga akan diajak untuk merasakan bagaimana paniknya penduduk kota, dan merasakan dahsyatnya kehancuran yang dialami New York karena amukan sang monster.
Debu-debu yang berterbangan, mobil-mobil terbakar dan terbalik, kepala patung Liberty yang terlempar kearah kita, reruntuhan gedung dll
Kita diajak menyaksikan secara langsung sebuah peristiwa besar, apa adanya seperti style cameramen amatir yang suka masang videonya di You Tube, tapi tidak ‘apa adanya’ karena efek-efek yang di suguhkan film ini juga memukau..seperti kepala liberty yang putus tadi, helicopter yang dilahap sang monster, pertempuran antara militer dan monster. Dll
Di akhir cerita sepasang ‘jagoan’ kita terjebak di sebuah reruntuhan. Diantara perang dahsyat militer vs monster, karena putus asa dan nggak yakin bakalan selamat, mereka membuat semacam ‘video wasiat’ buat siapa saja yang kelak mungkin akan menemukan rekaman mereka. Pada saat itulah sebuah ledakan tiba-tiba menghantam tempat mereka bersembunyi dan hei ada apa nihh...?? kamera tiba-tiba gelap dan rupanya film mereka habis… dan sisa film yang ada adalah rekaman ketika mereka sedang berpiknik naik wahana ‘komidi becak’ ( hehe ) di sebuah karnaval tepi pantai…
Si cowoknya bertanya, ‘ apa yang akan kau katakan pada kamera untuk terakhir kali?”
Terus dengan bahagia ceweknya menjawab, “ aku mengalami hari yang indah..”
Si cowoknya bertanya, ‘ apa yang akan kau katakan pada kamera untuk terakhir kali?”
Terus dengan bahagia ceweknya menjawab, “ aku mengalami hari yang indah..”
Lalu kamera mulai ngadat karena filmnya abis…dan film ini memang abis! Hahahaha
Whattafuck!! Sebuah akhir yang keren dan bikin kita tertegun.
Rasanya seperti kita sedang makan es krim yang lezat, tapi emak kamu tiba-tiba mengambil paksa es krim itu dengan alasan kamu sudah makan bakso 3 mangkok sebelumnya, nah kamu kaget kan? Tapi juga nggak begitu nyesel karena kamu memang udah kenyang. Nah, rasanya seperti itu.
Akhir yang sempurna!!
Rating gue untuk film ini adalah ‘standing applause’.
Whattafuck!! Sebuah akhir yang keren dan bikin kita tertegun.
Rasanya seperti kita sedang makan es krim yang lezat, tapi emak kamu tiba-tiba mengambil paksa es krim itu dengan alasan kamu sudah makan bakso 3 mangkok sebelumnya, nah kamu kaget kan? Tapi juga nggak begitu nyesel karena kamu memang udah kenyang. Nah, rasanya seperti itu.
Akhir yang sempurna!!
Rating gue untuk film ini adalah ‘standing applause’.
emang film ini keren ya????
ReplyDeleteuh gatau deh gw ga suka film ini, jelek kalo gw bilang! hahaha. udah gak jelas, boring lagi, tidur deh gw!
Mengecewakan kalo gw bilang.
First person on camera yg pake handycam gitu malah lebih berhasil di film Rec kalo gw bilang.
Yg ini mah sama aja cupunya ama Diary of the dead ato The Zombie diaries.
Hehehehe.
hehe thanks 4 comment :)reviewnya berdasarkan selera subyektif makanya judulnya sekarep dewek wakakakakak
ReplyDeletePusing gue nonton film ini mendingan nonton Rec, gerak kamera lebih stabil, ehm mungkin karena tukang rekamnya (hehehe..apaan coba tukang rekam) di REC kerja di stasiun televisi ya...
ReplyDeleteoh yah, ternyata monsternya itu muncul pas dia lagi di komidi putar itu..(udah tahu deh kayaknya)
sepakat. boring. tp manasuka aja sech klo perspektif mah. hehe...
ReplyDelete