Nah, kemaren nggak tau kenapa tiba-tiba gue ngeklik trailer untuk Season 02 nya, dan terkejutlah gue..holy shit, organ-organ tubuh berterbangan! haha
Terus terang gue emang nggak familiar ama TV-Series, dan sampe sejauh mana sebenernya peran badan sensor di sono ( Amerika ) dalam menentukan layak atau tidaknya konten sebuah program TV. Mungkinkah ada konten TV yang memiliki rating R?
Ah ya, mungkin gue nya aja yang kurang apdet, maklumlah boro-boro TV kabel, emak aje sering nyuruh gue muter-muterin antena supaya channel yang nayangin Uttaran nggak goyang.
Btw, ini trailer untuk season 02 nya :
Jadi folks, gue mutusin buat nyoba ini ( terima kasih buat internet yang nyediain semuanya.) . Dan biar afdol, gue akan memulainya dari Season 01 dulu.
Garis besar ceritanya seperti ini :
Storyline
30 tahun setelah kejadian di film pertama, Ashley J Williams ( Ash -Bruce Campbell- ) diceritain menjadi pecundang-bahagia yang idup sendiri di trailer butut. Dia sepertinya tidak berkeluarga ( dan kayanya emang nggak berniat ), gue duga alesannya karena doi nggak pengen ada seorangpun yang mengintervensi rutinitasnya mabok-mabokan di bar ama nyepikin cewek yang nongkrong disono. Kalo diperhatiin, karakter Ash disini terasa agak berbeda jika dibandingin Ash yang kita kenal di trilogi The Evil Dead, gue pikir uban ama perut buncit telah ngerubah dia menjadi seorang complete-asshole. Idupnya ngga kemana-mana dan karirnya mentok jadi pelayan sebuah wal-mart. Sebagai karyawan senior, Ash sama sekali ngga bisa jadi teladan. Doi selalu nyari celah buat bolos kerja ama selalu jadi penyebab utama kerugian perusahaan karena ketidakbecusannya bekerja. Dengan resume kaya gitu, gue bingung kenapa dia ngga kunjung dipecat.
Pada suatu hari, Ash nemu seplastik ganja kering keselip di buku Necronomicon ( Naturom Demonto ), dan segera saja dia mengajak seorang cewe ( yang berhasil di sepik nya ) untuk ngisep itu.
Disinilah horor nya mulai terjadi..
Ditengah mabok ganja, si cewe ngobrolin tato di tangannya yang konon adalah sebuah bait puisi asal Perancis. Ash yang pembual, rupanya berniat tebar pesona dengan berusaha membacakan sebuah puisi untuknya. Kita tau, pecundang kaya Ash nggak mungkin mengerti puisi. Dan yang terjadi kemudian adalah, Ash ngambil Necronomicon, ngebukanya, lalu ngebaca 'puisi-puisi' yang ada didalamnya!! haha
Begitulah, dalam keadaan mabok Ash dan si cewe tanpa sadar melafalkan mantra-manta pembuka gerbang neraka!
Maka, setelah 30 tahun, sekali lagi Ash harus berhadapan dengan para Deadites ( manusia biasa yang dirasuki iblis, sehingga wajahnya berubah menjadi mengerikan -mirip zombie dengan bola mata berwarna putih-, orang yang kerasukan juga akan berkata-kata kotor dan dalam keadaan tertentu mampu menyamar menjadi manusia normal ). Ya, pecundang ini harus bertanggung jawab nyelametin dunia dari ancaman iblis yang muncul dari alam kegelapan karena ke sembronoannya. Ini jelas waktu yang tepat bagi Ash untuk ngeluarin boomstick ama kembali masang gergaji mesin legendaris di tangan buntungnya! groooovy!
R18+ Rated!
Menit-menit pertama di episode 01 sungguh membuat gue terkejut, karena nemuin adegan Ash nge-doggy style cewe yang baru di sepik nya di bar. Tidak ada ketelanjangan disana dan adegannya emang lebih kerasa komedik ( ketimbang erotis ) soalnya Ash juga nabokin pantat si cewe pake tangan palsunya haha. Meski begitu, tetep aja itu adegan sex kan? haha rupanya kekhawatiran gue soal potensi hilangnya materi R -rated di televisi langsung terbantahkan di menit-menit awal. Sekali lagi harap maklum, referensi gue kalo ngomongin serial TV emang nggak pernah jauh dari McGyver, The A Team, atau Knight Rider haha ( The Walking Dead cuma nonton beberapa episode aja ). Jadi, gue mulai punya perasaan kalo ini bakalan seru.
Karakter
Serial ini lalu mulai ngenalin karakter lain yang akan menemani petualangan Ash. Yang pertama ada Pablo ( Ray Santiago ), partner kerja Ash di wal-mart. Doi adalah seorang pemuda Honduras dengan potongan rambut konyol yang secara aneh mengidolakan Ash, ( terutama setelah dia nyaksiin gimana Ash beraksi melawan Deadites ). Pablo bersikeras untuk ikut petualangan Ash dan bahkan punya ide untuk membentuk sebuah tim pembasmi Deadites bernama Ghost Beater. Lalu ada Kelly ( Dana DeLorenzo ), doi adalah karyawati baru di wal-mart, cewe ini ditaksir sama Pablo, sayangnya Kelly cuma nganggep Pablo temen hehe iye, friendzone. Kelly semula sinis ama Ash, tapi abis tragedi yang menimpa keluarganya, Kelly menaruh dendam kesumat ama Deadites dan mutusin untuk bergabung dengan Ash dan Pablo.
Trio inilah kemudian yang menjadi karakter sentral dalam serial ini.
Di episode pertama ini kita juga akan dikenalin ama karakter Ruby Knowby ( Lucy Lawless...yeah, Xena the Warrior Princess! ). Sosok Ruby digambarkan cukup misterius, badass dan mampu menghabisi Deadite dengan dingin. Meski demikian, dia ternyata nggak berada dipihak Ash. Ruby sepertinya punya urusan pribadi yang ada kaitannya dengan kejadian di The Evil Dead ( 1981 ). Nantinya kita akan tau kalo karakter Ruby cukup krusial di serial ini. Dan terakhir, ada Amanda ( Jill Marie Jones ) detektif yang menyelidiki kasus-kasus kematian di kota itu dan berkesimpulan kalo Ash adalah orang dibalik semuanya. Dalam perjalanannya, Amanda dan Ruby kemudian bekerja sama untuk memburu Ash dkk, meski motivasi keduanya sebenarnya berbeda.
Demikianlah, Ash dkk harus berhadapan dengan para Deadites dan pergi ke banyak tempat untuk mencari solusi dalam mengakhiri kutukan buku Necronomicon, sementara itu situasinya menjadi semakin pelik karena masuknya tokoh Ruby dan Amanda yang terus memburu mereka.
Pros
Ya, cerita nya emang terdengar kaya jalan cerita sebuah film kartun. Ringan, konyol, dan cheesy. Tapi, kalo kita mutusin nonton TV-seri yang judulnya Ash vs Evil Dead, kita nggak mungkin berharap ngedapetin cerita cerdas nan penuh pesan moral dan makna mendalam kan? menu utamanya jelas aksi pertarungan penuh muncratan darah antara Deadites vs Ash yang bersenjatakan boomstick dan gergaji mesin. Dan episode pertama seri ini ternyata mampu melampaui ekspektasi gue ( khususnya akan konten sebuah program TV ) dengan menyajikan over-the-top gore dari mulai kepala meledak, darah muncrat, organ tubuh yang terlepas dll yang semuanya ditampilkan tanpa malu-malu tepat di muka gue. Hasilnya adalah sebuah tontonan murahan ala film kelas B yang sangat menyenangkan!
Kaya yang kita tau, semua gore di film itu emang ditampilkan dengan sangat berlebihan ( dan cenderung konyol ) justru untuk menghasilkan tawa ( dan bukannya shock-value ), pada gilirannya ini ngasih banyak kesempatan kepada Ash untuk nunjukin kebadassannya tatkala menghadapi Deadites seraya memakai seragam kejayaan B-movie layaknya tanda kebanggaan.
Di hari-hari biasa, Ash mungkin pecundang-asshole menyedihkan, tapi begitu Deadites muncul, dia menjadi satu-satunya orang yang bisa nyelametin dunia. Ya, Raimi dan Campbell berhasil memanjakan fans dengan mengembalikan nostalgia akan sebuah karakter antihero yang demikian ikonik di subgenre ini. Dia telah kembali!
Lucy Lawless menjadi poin tambahan untuk seri ini, selain karena aktingnya juga karena berhasil ngelemparin gue ke era Xena The Warrior Princess dimana gue pernah masang poster gede doi...di kamar mandi. Ah, gile ini rasanya kaya ketemu gebetan yang udah berapa belas taun nggak ketemu, dan dia tetep aja hot as fuck. Lewat seri ini obsesi masa kecil gue akhirnya tercapai, yaitu ngeliat Lucy Lawless telanjang. Hidup gue udah komplit sekarang. Jangan lewatkan pula penampilan istimewa Mimi Rogers yang menjadi cameo di episode 02 dimana dia melakukan sendiri aksi stunt nya.
Mengenai special-effect, terima kasih untuk tetap menggunakan prostetik meski mereka juga menggabungkannya dengan bad-CGI di beberapa bagian. Ini agak menyebalkan, tapi gue bisa mengerti mengingat jatah budget yang tentunya nggak sebesar film layar lebar.
Cons
Di episod pilot, Sam Raimi seakan ngasih tau gimana seharusnya seri ini dikerjakan dengan nunjukin beberapa elemen khas dari franchise ini, - hilarious gore, tone-komikal, oneliner, humor sarkastik ama yang paling ikonik yaitu sekuens P.O.V yang menggambarkan iblis-iblis menyeruak diudara dengan cepat menuju mangsanya -. Sayangnya, meski resepnya sama, hasil akhir sebuah produk tetap akan terasa berbeda jika dikerjakan oleh tangan yang berbeda.
Ya, di episode berikutnya Raimi ternyata nyerahin setir ke sutradara lain, Gue catet ada 5 nama sutradara yang terlibat di serial ini ( Michael J. Basset Eps. 2 & 3 , David Frazee Eps. 4 & 5 , Michael Hurst Eps. 6 & 7, Tony Tilse Eps. 8 & 9, Rick jacobson Eps. 10 ), dan gue ngerasa kalo seri mulai nggak sesolid pilot nya. Terutama mulai episode 03, ketika Ash diceritain secara sembrono malah ngebangkitin iblis bernama Eligos. Dari sini ceritanya terasa dragging dan dipaksakan ( btw, ceritanya pun ditulis oleh orang yang berbeda-beda di tiap episod ). Inkonsistensi kulaitas inilah yang pada akhirnya membuat seri terasa kurang menjadi satu kesatuan jika dilihat secara keseluruhan.
Selain itu, desain Eligos nya ( yang ditampilkan pake bad-CGI ) sangat nggak kreatif dan lebih mirip makhluk dari Silent Hill ( keluhan yang sama juga gue layangkan untuk karakter setan bocah yang muncul di episode terakhir ). Setelah gue cek, sutradara di episode 03 ini emang orang yang bikin Silent Hill: Revelation ( 2012 ), nah tau sendiri kan gimana kualitas CGI di film itu. Tapi, yang lebih buruk dari cerita dragging atau bad-CGI adalah berkurangnya porsi pertempuran Ash ngelawan Deadite yang otomatis itu mengurangi pula sajian gore nya hehe. Pada titik ini, gue sampe kehilangan minat dan terpikir untuk nggak ngelanjutin ke episode selanjutnya.
Satu lagi keluhan adalah akting Dana DeLorenzo ( Kelly ) yang di beberapa sekuens terasa sangat lemah. Sejujurnya, gue ngerasa dia bukan cast yang cocok untuk peran ini, entahlah sekeras apapun dia nyoba untuk keliatan badass, tetep aje dia nggak keliatan badass. Dan kalo boleh memilih, ada supporting-cast cewe berambut pirang yang muncul di episod 08, nah gue akan lebih betah ngeliatin layar kalo aje dia yang jadi Kelly.
kenapa ga die aje yang jadi Kelly? |
.................................
Untungnya seri mulai kembali ke tracknya mulai episode ke 06 dan berhasil mencapai puncaknya di 3 episode terakhir, ketika Ash diceritakan kembali ke kabin di tengah hutan ( iye, kabin yang itu ) dimana final-battle melawan Deadites terjadi.
..................................
Overall
Ash Vs Evil Dead adalah hadiah dari Sam Raimi untuk fans yang terus menerus menanyakan film ke-4 dari kisah Ash melawan Deadites. Btw, awalnya beliau memang berniat nyenengin fans dengan menggarap lanjutan Army Of Darkness ( film ke 3 ), tapi setelah melewati banyak pertimbangan, akhirnya proyek itu malah dibelokkan menjadi sebuah serial TV.
Berita baiknya,
meski dengan beberapa kekurangan yang udah gue tulis diatas,
versi TV-Series ini berhasil ngasih banyak nostalgia, kegembiraan dan sedikit mengobati kekangenan akan sebuah karakter antihero dalam sebuah film horror terhebat sepanjang masa.
Berita buruknya, seperti gue bilang diatas tadi, 'sedikit mengobati kekangenan', ya hanya sedikit, karena pada dasarnya gue nggak akan pernah ngerasa cukup ngeliat Ash ngayunin gergaji mesin sambil ngucapin oneliner konyol. Jadi, meski udah dikasih seri-TV, rasanya selalu aja kurang dan gue akan terus menerus mengganggu Sam Raimi dengan pertanyaan mahapenting itu : KAPAN FILM KE-4 NYA, BRO?. Dia harus segera membuat itu sebelum Bruce Campbell keburu menjadi tua bangka yang bahkan nggak kuat lagi ngangkat gergaji mesin. Biarlah, itu adalah resiko yang harus ditanggung seorang sutradara karena telah membuat film yang keterlaluan keren.
Terakhir, Hey, TV-Series ternyata tidak seburuk yang gue kira, next time gue akan coba untuk nonton dan mengulas hmmm...Stranger Things!
Ciao.
Ash vs Evil Dead (TV Series) | 2015 – | Season 1 | Total Episode: 10 | Durasi: 40 menit / episode | Kreator: Sam Raimi | Channel: Starzz | Pemeran Utama: Bruce Campbell, Ray Santiago, Jill Marie Jones, Dana DeLorenzo, Lucy Lawless
SCORE |
Setuju sama bagian Kelly, gan. Entah kenapa, doi kurang berasa asik sebagai heroine, walau di episode terakhir yang doi mati-matian berusaha untuk masuk ke kabin itu rada-rada ngasih aura Mia dari remake Evil Dead. Tapi begitu Heather nongol di layar, ane langsung jatuh cintrong. Sayangnya, peran doi gak jauh jadi korban doang, walau nasibnya belon tau nantinya gimana.
ReplyDeletenaah..iye tuh bener dibagian itu jadi keinget Mia..mungkin ketolong ama baju yang belepotan darah ama air hujan hehe...btw gimana nih bos, pantauan untuk season 2, asik ga kayanye?
Deletegoo.gl/u1ukOO
DeleteTuh, beneran, kan, mirip Mia?
goo.gl/Cdn1fe
Kalo diterawang, keliatannya Kelly bakalan team-up sama Ruby, gan. Gak tau apa pula maksudnya disini, berhubung belon nonton juga.
hehe itu gimana critanya cewe penjaga wal-mart bisa jadi mirip anggota pasukan khusus angkasa luar ye
Deleteudah nonton kelar sisen 2 nih, tadinya pas awal2 sisen 1 ga kerasa horrornya sih, tapi pas akhir2 sisen 2 ini kenapa jadi rada ngeri nontonnya, hehehe
DeleteBikin ulasan Chanel zero juga dong..
ReplyDeleteWah, thanks requestnya. nanti dicoba yah :) btw ada link? hehe
Deletebruce and sam takes all the credit hehehe
ReplyDeleteselalu ngakak setiap ash ngayun gergaji nya
lo harus nonton yang season 2!! dari episode 1 nya aja udah ngasih jutaan hilarious brutal scene lololol
fyi season 2 udah kelar seminggu yang lalu:D
dan seperti biasa, terima kasih untuk internet dan torrent yang udah nyediain semuanya....
waaah..kebeneran lagi nungggu reportase untuk season 2 nya hehe. thanks masbro. donlod aaah hehe
Deletelagu2nya juara juga sih masbro...nunggu lagi sisen 3, banyak PR 2017 nih, ahahaha
DeleteBang, kapan nih review ash vs evil dead season 2 ? Ditunggu bang
ReplyDeletepasti nnti gue review sob, lg ditonton dulu hehe siiip
Delete