27 August 2016

Maniak Vs Karakter Cacat Fisik : 5 Judul Yang Gue Inget

adegan What Ever Happened To baby Jane
Dalam rangka menyambut datangnya 'Don't Breathe' nya Fede Alvarez yang mulai tayang di bioskop hari ini, gue nyoba nginget2 pilem-pilem apa lagi yang punya premis similiar. Kaya yang kita tau dari trailer nya, Don't Breathe adalah sebuah thriller home-invasion, dimana Alvarez menempatkan karakter yang mengalami cacat fisik ( buta )  untuk struggle-to-survive melawan gerombolan kriminal yang meng-invasi rumahnya ( gue akan mereviewnya nanti kalo udah nonton ). 

Nah, setelah gue inget-inget, ini bukan pilem pertama yang menempatkan karakter cacat fisik dalam sebuah keadaan penuh bahaya, gue buka-buka lagi folder film dan nemuin 7 judul lain yang punya premis similiar. Tapi, setelah melewati pertimbangan, gue kurangin jadi 5 saja hehe.

Catatan, gue tidak sedang me-ranking pilem nya yap, ini gue urut dari yang paling jadul sampe yang paling baru.


1. What Ever Happened to Baby Jane? ( 1962 )

Wanita Patah Kaki vs Wanita Sinting

Ini adalah sebuah drama thriller-psikologikal yang menurut gue cukup intense dan creepy. Bercerita tentang dua kakak-beradik, Baby Jane Hudson ( diperankan dengan gemilang oleh Bette Davis ) dan adiknya Blanche Hudson ( Joan Crawford ). Jane adalah mantan bintang cilik yang karirnya meredup ketika dia beranjak dewasa. Sementara itu, karir sang adik ( Blanche ) di dunia hiburan justru semakin cemerlang. Dirasuki perasaan putus asa dan iri, dalam keadaan mabuk Jane menabrak adiknya sendiri dengan mobil. Insiden itu membuat Blanche terpaksa hidup dengan kursi roda. Lebih buruk lagi, Jane mengurung sang adik dalam kamarnya. Ya, Jane semakin kehilangan kewarasan, dia mengalami delusi-akut dan nyawa Blanche pun berada diujung tanduk.


Best Moment : 

Dalam usaha melarikan diri dari sang kakak yang sering menyiksanya, Blanche nyoba  nyari bantuan lewat pesawat telepon. Celakanya, telepon berada di lantai bawah. Karena tak ada jalan lain, Blanche memutuskan untuk turun dari kursi roda dan mulai merangkak perlahan menuruni tangga. Keadaan menjadi menegangkan, karena sang kakak rupanya sedang dalam perjalanan pulang. 

Short Review : 

Sedikit out of topic, diatas gue bilang kalo pilem ini creepy, ini jelas karena penampilan Bette Davis yang sangat brillian. Dia berperan sebagai Jane, wanita dengan mental tidak stabil yang menganggap dirinya masih seorang artis terkenal. Jane selalu memakai make-up berlebihan, sehingga di pilem yang masih hitam putih ini, dia terlihat seperti hantu atau bencong tua ( atau nenek sihir ). Dan meski banyak adegan yang melibatkan kekerasan fisik, adegan yang paling creepy menurut gue adalah ketika Jane mengundang seorang pianis ke apartemennya. Diiringi sang pianis, Jane lalu bernyanyi dan menari dengan kostum kejayaannya ketika dia masih menjadi artis cilik terkenal.  Kebayang ga sih, nenek-nenek sinting nyanyi-nyanyi pake make-up tebal dan kostum anak-anak? udah gitu lagunya creepy pula haha. Oiya, pilem ini mempunyai twisty ending yang cukup mengejutkan untuk sebuah pilem era 60-an.

Fun fact : Dua artis utama dalam film ini ( Bette Davis dan Joan Crawford ), ternyata beneran saling membenci di kehidupan nyata, dan permusuhan itu terbawa hingga ke lokasi suting, dimana saat pengambilan gambar, keduanya saling membuat repot lawan mainnya.
 


2. Wait Until Dark ( 1967 )

Wanita Buta vs Kriminal Kejam

Ini judul yang paling sering di kaitkan dengan Don't Breathe. Bercerita tentang Susy Hendrix ( Audrey Hepburn ), yang baru aja ngalamin kebutaan.  Dia harus berhadapan dengan 3 anggota sindikat kriminal yang mencari heroin ( disembunyiin dalam sebuah boneka ) yang mereka percaya ada didalam apartemen Susy. 

Mengetahui berhadapan dengan wanita buta yang terlihat lemah, 3 kriminal ini mencoba masuk ke apartemen Susy dengan cara halus, yaitu dengan menyamar sebagai teman suaminya, dan yang lain berpura-pura menjadi polisi. Awalnya ini berjalan lancar, namun barang yang dicari tak kunjung ditemukan. Akhirnya Susy ngerasa ada yang nggak beres dan dia mulai sadar kalo idupnya sedang dalam bahaya. Ketika penyamarannya terbongkar, para kriminal ini pun menempuh jalur kekerasan. Susy, wanita ringkih-buta harus berhadapan dalam sebuah duel hidup mati dengan kriminal maniak dalam ruang sempit apartemennya.

Best Moment :

Susy mecahin semua lampu di apartemennya sehingga keadaan menjadi gelap gulita. Namun sang kriminal menyalakan korek api dan mulai mengintimidasi. Tak diduga, Susy melawan dengan cara yang cukup pintar dan malah berhasil mengancam balik sang kriminal.


3. Misery ( 1990 )

Pria Patah Kaki vs Wanita Psikotik.

Yang ini ngingetin gue pada What Ever Happened To Baby Jane. Bercerita tentang Paul Sheldon ( James Caan ) seorang penulis novel terkenal yang mengalami kecelakaan mobil. Ketika terbangun, dia menemukan dirinya terbaring di sebuah ranjang, tulang kakinya patah dan tak bisa bergerak. Beruntung, Paul rupanya diselamatkan oleh seorang perawat bernama Annie Wilkes ( Kathy Bates ) yang mengaku adalah penggemar berat karya-karya nya. Sebagai tanda terima kasih, Paul memberi Annie naskah untuk seri novel terbarunya. Annie yang semula terlihat seperti perawat baik hati, tiba-tiba berubah menjadi maniak ketika tahu salah satu karakter favoritnya ( Misery Chastain ) dalam novel seri itu, diceritakan meninggal dunia.

Paul Sheldon sadar dia terjebak bersama seorang wanita dengan mental tidak stabil ( dan memiliki masa lalu gelap ) yang bisa meledak dan membunuhnya kapan aja. Dengan kaki yang terluka dan badai salju diluar, apa yang bisa dilakukannya? Review lengkapnya baca disini.

Best Moment :

Ketika rencana kabur Paul gagal, Annie mengikat tubuh ke Paul ke ranjang. Dia lalu mengambil palu besar dan mulai bercerita dengan tenang tentang metode 'Hobbling'. Hobbling adalah metode hukuman yang konon sering diterapkan di pertambangan Afrika untuk pekerja yang tertangkap basah kabur dan mencuri hasil tambang. Seperti apa persisnya metode Hobbling? lebih baik kalian nonton sendiri filmnya hehe.


4. Mute Witness ( 1995 )

Wanita Bisu Vs Kriminal Sadis

Billy Hughes ( Marina Zudina ) adalah seorang artis make-up untuk produksi sebuah film slasher kecil-kecilan yang mengambil lokasi syuting di Moskow, Russia. Dia bisu dan hanya mampu berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Pada suatu hari, Billy nggak sengaja terkunci didalam studio ketika sesi pengambilan gambar sudah selesai. Sambil nungguin seseorang datang ngebukain pintu, dia iseng-iseng berkelililng studio yang ternyata cukup besar. Saat itulah, di sebuah ruangan Billy mergokin kru yang tengah memproduksi film snuff. Dan ternyata, aktor utama film snuff itu beneran ngebunuh lawan mainnya. Celakanya, kehadiran Billy dipergoki kru film, dan dia mulai diburu!

Best Moment

Kru film snuff mendatangi apartemen Billy. Mengetahui kedatangan mereka, Billy meminta bantuan polisi dengan menggunakan 'digital voice computer' yang dihubungkan ke pesawat telepon, namun polisi kurang memahami maksud Billy. Ya, cacat fisiknya ( bisu ) dan kendala bahasa membuat hal yang seharusnya mudah ini menjadi rumit. Sementara itu, para maniak mulai mendobrak pintu. Tak ada jalan lain, Billy harus melawan. 

Meski ini adalah sebuah film low-budget, tapi percayalah Mute Witness punya sekuens hide-and-seek sepanjang 12 menit yang menurut gue adalah salah satu yang terbaik.


5. Hush ( 2016 )

Wanita Bisu-Tuli Vs Psikopat

Nah, kalo pilem paling baru ini bercerita tentang Maddie ( Kate Siegel ) seorang penulis buku yang tengah menyepi disebuah rumah terpencil. Maddie diceritain mengalami bisu-tuli karena penyakit Meningitis yang dideritanya. Kehidupan tenangnya terpecah ketika seorang pembunuh maniak bertopeng ( entah dengan motif apa ) pada suatu malam membunuh sahabatnya, Sarah. Abis ngebunuh Sarah, si pembunuh seperti menemukan sasaran baru, Maddie. Mengetahui calon korbannya adalah seorang wanita tuna rungu, si pembunuh sengaja mempermainkan Maddie. Maddie yang karena keterbatasan fisiknya menjadi bulan-bulanan, tiba pada satu titik dimana dia nggak punya pilihan laen selain ngelawan balik.

Best Moment :

Dengan perut terluka, Maddie masuk kesebuah kamar dan mengunci pintu. Dia udah ngambil keputusan akan ngelawan sampe mati kalo sang pembunuh ternyata ngedobrak masuk. Dia bersiap dan menunggu dengan pisau terhunus. Tanpa disadari, si pembunuh ternyata masuk dari atap, dan turun tepat dibelakangnya. Maddie tidak juga menyadari itu, bahkan ketika si pembunuh membisikkan sesuatu dan bersiap-siap menusuk lehernya. 


.........................................

Itulah 5 pilem dengan premis similiar ama Don't Breath yaitu menempatkan karakter cacat fisik ( tak berdaya ) dalam sebuah situasi penuh bahaya. Yang ginian emang lebih banyak di jumpai dalam film thriller, tentu maksudnya  adalah untuk menambah elemen ketegangan. Ya, bagian terbaiknya emang ngeliat karakter lemah-diremehkan kita bertahan hidup dari musuh yang jauh lebih banyak atau kuat. Sebagian menjadi film yang berhasil, sebagian lagi nggak. Gue pikir kuncinya ada pada gimana naskahnya mampu maksimalin semua potensi ketegangan yang bisa dihasilkan dari kekurangan fisik si karakter. Sekali aja plot nya ke distraksi, dia bakalan jatuh menjadi thriller generik. Sekarang, kita tunggu kaya gimana tuh si Don't Breath, semoga beneran bikin gue nahan nafas hehe

Gue pikir masih banyak pilem dengan premis similiar yang kayanya kelupaan gue masukin ke list. 

Nah, silahkan kalian menambahkannya.

No comments:

Post a Comment