Gue sebenernya langsung nulis review film ini sejak keluar dari bioskop di hari pertama pemutarannya. Tapi tumpukan pekerjaan membuat tulisan terhenti ketika baru nyampe 80%. Bulan demi bulan berlalu, euphoria film ini mulai turun, kemudian gue ngerasa nggak perlu nerusin nulis reviewnya. Lagipula, bukankah akan sangat telat kalo gue mostingnya sekarang?
tapi, kemudian gue mikir lagi, gue ngerasa telat mosting review The Raid 2,tapi kenapa gue nggak ngerasa telat pas ngereview film film jadul tahun 40-an?? hehe
Jadi bro, gue akhirnya ngebuka kembali file review setengah jadi itu, menyelesaikannya, kemudian langsung mostingnya disini.
Ini dia.
....................
Satu pertanyaan menyelinap di benak gue sehabis nonton pilem ini. Kenapa subjudulnya Berandal? bukan apa-apa, gue nggak ngeliat satupun berandal keliatan di pilem ini, kalo diinget2 gue malah lebih banyak nemuin banyak berandalan dalam The Raid 1 : Redemption. Ya, preman pasar, penjahat liar, bajingan ugal-ugalan dan pembunuh brutal dalam pilem pertamanya menurut gue lebih pantes di sebut berandal. Lebih jauh, gue juga nggak nemuin adegan penyerbuan ( The Raid ) dalam The Raid 2.
Baiklah, skip aja pertanyaan nggak penting diatas hehe
Kita, langsung aja ke poin poin pentingnya :