12 May 2009

OUTCAST ( 1990 )

Pernah nggak sih kalian nonton film hanya sebagai guilty pleasure? Film yang udah jelas2 busuk tapi kalian tetep aja nonton sampe abis bahkan bisa berulang-ulang, tentu aja bukan buat menikmati tapi cuman buat ngetawain, ngritik dan memaki-maki tuh film.
Pada saat itu, kita yang aslinya emang goblok menjadi merasa sedikit jenius karena menyadari ternyata ada yang lebih goblok dari kita ( ya si sutradara film itu ).

Kaya gue nih yang masih aja inget film India jadul ( ganga jamuna sarashvatee ) dan kalo ada kesempatan mau tuh gue nonton lagi, karena sangking idiotnya tuh film. 


Dan tawa yang dihasilkan dari film2 seperti itu justru lebih dahsyat dibanding jika kita menonton film2 yang dimaksudkan memang untuk membuat ketawa ( komedi ).
Bayangin ajah, dalam salah satu adegan nih si Amitabh Bhachan mendatangi markas musuhnya sambil memanggul seekor... buaya!! ( buaya dipanggul kaya beras! Buset! )
Tentu aja maksud sang jagoan (dan sutradara)  ingin menampilkan kesan ‘macho’ atau ‘sangar’ tapi buat gue efek yang ditimbulkan justru tawa yang tak terperikan nikmatnya. Yah pada momen itu, ketika penonton ibu2 dan anak2 lain bertepuk tangan karena ke gagahan sang jagoan, gue bersama seorang kawan malah tertawa habis2an. Nikmat sekali. Thats what i mean, guitly pleasure.

Dan yeaaahh..akhir2 ini gue susah banget dapet film horror yang bagus, bingung mau diisi apaan nih blog? sampai akhirnya gue memutuskan ‘kenapa ga sekalian aja nonton film horror yang bener-bener jelek..?’ hahaha maka gue langsung mendatangi rental dan langsung menuju ke sudut film2 horror lokal. Sudut yang biasanya untuk melirikpun gue enggan. Disitulah pusat film2 nista yang tak diragukan lagi busuknya. Namun sumpah, rupanya gue tidak punya mental setangguh Dody Mahendra reviewer gokil di sinema-indonesia.com karena baru melihat cover dan judul2nya saja sudah bikin perut gue mual. Segala jenis hantu ada disitu, dari genderuwo, kuntilanak, wewe gombel, leak, sundel bolong, pocong, atau babi ngepet. Tobat!

Gue nyerah, dan ternyata belum siap nonton film horror lokal, maka yang gue pilih sebagai guilty pleasure adalah film ini.

Gue milih film ini, karena dari kovernya aja jeleknya minta ampun kaya dibikin oleh anak kelas 6 SD yang nggak lulus2 selama 6x dan tetap merasa berbakat di dunia graphis, udah gitu nggak ada nama2 pemainnya. Dan ketika dicari di internet pun, gue nggak nemuin poster film ini. Yakinlah gue kalo poster film ini sesungguhnya sudah menghina kecerdasan umat manusia, makanya ga ada yg berani publikasiin. untuk perbandingan ( karena gue nggak bisa menemukan poster film ini di internet ), poster film horror lokal dibawah ini masih lebih baik.


Hehe yeah.. Ini pasti film yang enak buat gue maki-maki.

Ceritanya seperti ini :
Henry, seorang pemuda pecundang adalah pemuda yang merasa ditolak dimanapun. Di rumah selalu disiksa oleh ayah tirinya karena dianggap tidak mematuhi Tuhan ( sering mabuk, dan tidak suka ke gereja ), di pergaulan pun ia dijauhi karena dianggap geek. Pendeknya, si Henry is tottally looser! Lalu dia menggadaikan jiwanya pada iblis karena tidak kuat menanggung penderitaan, sebagai imbalannya dia diberikan kekuatan super oleh sang iblis. Dan dengan kekuatan iblis itu, Henry membalas dendam kepada orang-orang yang udah mempecundanginya. Semuanya dibunuh dengan cara2 yang membuat gue terpingkal-pingkal

...................................................

MORON SCENE
- Ada adegan si Henry ketahuan mabuk sama bokap tirinya dan langsung dihukum cambuk seperti dia baru saja ngebom satu negara. Dan untuk nambah dramatis eksekusi pencambukan maka tiba2 saja ada petir berkilat2 dan suara guntur menggemuruh. Lalu setelah bapaknya puas mencambuk, henry ngomong sendiri kaya disinetron indosiar : “ aku akan membalasmu..” wakakaakak sinetron banget.
 
- Karena kesal sama bapaknya, henry ngebakar gudang, bapaknya kalap dan nembak dia..kakinya kena dan dia pincang. Tapi heran gue nggak pernah liat tuh dia ngobatin kakinya, bahkan dia bisa berjalan jauh sampai ke kota. Terus level pincangnya berubah-ubah. Kadang pincang banget kaya srimulat kalo ngelawak dan kadang setengah pincang. Aneh..tp bikin gue ngikik.
 
- Ketika Henry sudah mendapat kekuatan iblis, ia berjalan dengan sombongnya dan dengan sengaja menyenggol orang lain sampai jatuh. Dan orang yang di senggol, tanpa dialog apapun langsung menyerangnya dengan pisau ( ???? ).
 
- Dan dengan kekuatan supernya Henry melempar orang ini sampe nancep di tiang tembok. Catet, kejadiannya siang bolong di jalan kota yang ramai. Tapi, gue nggak ngeliat orang2 pada histeris ngeliat kejadian ini, karena orang2nya nggak ada! Nggak tau pada kemana?! hahaha
Cukup, banyak sekali adegan moron-nya.

Semua aktor dan aktris yang bermain dalam film ini bermain seperti tingkat akting anak2 yang maen drama di acara agustusan. Dialognya butut, plot kacau balau, music score nya adalah siksaan buat telinga, dan efeknya sudah membuat efek animasi monster kalajengking di Indosiar menjadi terlihat spektakuler. Bener2 kocak.

Sedikit info, pemeran utma film ini ( john tench ) ternyata adalah aktor spesialis film2 gagal seperti : cybercrack, stargate, dead ahead atau premonition. Sementara filmnya yang lumayan besar dan dia berhasil menjadi figuran nggak penting adalah, Brokeback Mountain atau watchmen yang baru aja rilis itu. Sang sutradara sendiri, Roman Buchok tidak kunjung membuat film bagus, dan akhirnya turun pangkat menjadi asisten sutradara dan baru saja merampungkan sebuah film yang bisa dipastikan juga gagal berjudul ‘Wild Cherry’ (2009).

...................................................
Whatever, buat gue, nih film udah sukses bikin ketawa2 , lupa akan kebodohan gue sendiri dan untuk sesaat ngerasa menjadi orang yang tahu segalanya tentang Film hehehehe Kalian penggemar film-film rating –satu ton tai- gue rekomendasiin nonton film ini. -ringo.

09 May 2009

REC

Suatu hari Tremor meng-sms gue, rupanya dia merekomendasikan gue sebuah film yang berjudul REC, gue langsung inget waktu itu di Glodok gue nyaris membeli film ini, tapi batal karena gue lebih memilih film‘Dentist’. Wah, kalo udah Tremor yang ngerekomen pasti keren, apalagi Mila juga berkomentar kalo REC ini film horror berkonsep first-person yang keren. Gue jadi tambah penasaran.

Maka gue langsung mengoprek seisi rental VCD di samping rumah, namun yang ketemu justru film ini. Judulnya sama REC tapi kok Korea sih?? Perasaan dulu barat kok.?? Atau apakah yang versi barat itu sebenernya adaptasi dari versi Asia ini?, seperti halnya The Eye, The Grudge, The Ring yang juga adaptasi dari horror-asia..? wah kalo gitu keren dong nih! Gue nemu versi orisinilnya!!

Dengan perasaan gembira gue langung menyewa film ini, tentu saja disertai perasaan congkak sudah mengalahkan Tremor, karena gue justru dapet versi asli REC..artinya, ini adalah collectible item yang sangat berharga, gue seperti nemu harta karun saja ( mulai hiperbola ).

Langsung ke review..
Menit2 pertama nih film ternyata settingnya di sebuah sekolah ( mungkin setingkat SMA ), nyeritain beberapa siswa bandel yang sering ngerjain guru, dan juga ada murid pecundang ( alergi debu dan kikuk ) yang sering jadi bulan2an geng bandel murid SMA ini.

Loh kok filmnya kayak gini? Kaya sinetron ajah? Katanya baguuuusss? Mana first-person nyaaa??? Sabaaarr..sabaaar gue menghibur diri, mungkin kejutannya ntar ada di pertengahan..karena banyak kan film yang awalnya cupu, tp endingnya keren. So, gue masih setia menunggu apa yang bagus dalam film ini.

10 menit berikutnya, nih cewek2 anggota geng bandel ngajak siswa pecundang tadi kesebuah tempat. Di tempat sepi itu, salah seorang diantaranya merayu si pecundang, dan ketika mereka hendak bercumbu tiba2 masuklah beberapa orang bertopeng membawa gergaji layaknya tommy leatherface dan mulai menyerang mereka. Salah seorang dari mereka menusuk pemuda ini berkali2. Dan satu orang lagi merekam aksi mereka dengan handycam. ( ooh, jadi ini toh kenapa judulnya REC ).

Dan hooray! Ternyata nih orang2 bertopeng adalah anggota geng cowok bandel sma yang lagi bikin film Snuff dengan ngerjain si pecundang tadi. Dan yeahhh, seperti yang bisa sama2 kita tebak dengan mudah..ternyata si pecundang tadi mati beneran. Lalu plot berikutnya ngingetin gue sama film ‘i know what you did last summer’ dimana geng bandel ini bersumpah untuk menutupi kejadian malam itu dan melupakannya.

Hah? Kok cuma gini doang? Masa iya sih film kaya gini dibilang keren ma tremor?? Sabaaarrr..sabaaaaarrr...
Gue udah ngantuk banget, dan sambil setengah tertidur gue masih sabar menantikan kejutannya..
Zzzz...zzzz...
Wah rupanya satu persatu anggota geng bandel ini diterror sosok bertopeng dan ber jas hujan merah ..tidur lagi ahh...
Zzz...zzz...

Jong- hoo diterror.

Zzz...zzz...

Eun mi tewas dibantai..
Zzz zzz

Kyung- sik juga mati...

Dan cukup! kesabaran gue sudah habis! ini maunya apa sih film! Gue langsung menggeser slide Windows Media Player untuk mempercepat film, ahh gini2 doang..tai! kaga ada first-person sama sekali. Coba sapa pembunuhnya? Anjrit! Ternyata pembunuhnya si ‘itu’ !!! kaga ada kejutan2nya sama sekali! Tolol!!! Hahahha

Dari sini gue langsung ngambil kesimpulan kalo ini jelas bukan versi orisinil REC yang Tremor dan Mila maksud. Hahaha malu tadi gue udah ngerasa seneng dapet film ini.

1 jam waktu hidup gue yang indah terbuang sia-sia karena menonton film ini. Dan rasanya gue ingin meminta kembali duit 3000 buat nyewa film ini, dan buat sang sutradara, gue berharap agar cepat2 bertobat sebelum kiamat menjelang 3 tahun lagi. Suck movie!

Ratingnya adalah : kalo nggak tertidur dalam 25 menit anda jagoan.


REC INFO




Seong-min Kang … Hyung-joon
Eun-hye Park … Hee-jung
Jae-hwan Ahn … The Teacher
Min Jung … Jong-ho
Dal Bae … Kyung-sik
Jun-Hyeong Bae … Kyung-sik
Chae-young Han … Eun-mi
Mayu Loh … The School Nurse
Genre: Horror/Thriller
sutradara: gak-pen-ting
Runtime: 1:32:02
Country: Korea











08 May 2009

JOYRIDE

Menurut gue Thriller ama Horror itu beda banget.

Thriller ( dalam pendapat gue ) itu seperti kita berjalan di lorong panjang-gelap-sempit di mana kita sudah tahu banyak yang tewas di dalam lorong ini. Perjalanan menyusuri lorong ini demi untuk mencari jalan keluar ( walau mungkin akhirnya mampus juga dimakan monster ) itulah yang dinamakan Thriller.
Sementara Horror adalah.., mmm ketika kamu akhirnya menyaksikan sendiri betapa sang monster lorong yang matanya ada 4 dan mulutnya selebar 1 meter itu memakan hidup2 teman kamu, tepat didepan wajahmu!!. Itulah Horror.
Thriller mempunyai semangat hidup dan lari dari kematian, Horror adalah penampilan dari kematian itu sendiri.
Thriller sendiri banyak macemnya seperti Thriller-Action, Thriller-Psychological, Thriller-Crime, Thriller-Adventure dan dalam perkembangannya juga mengalami eksperimen dengan dimasukannya bumbu2 komedi, drama dll

Dan dalam film ini, sutradara John Dahl berhasil mengembalikan Thriller sebagai genre yang awalnya dimaksudkan memang hanya mengeksplorasi ketegangan demi ketegangan , tanpa perlu dibebani jalan cerita yang rumit layaknya dalam Thriller-psikololgi. 100% Thriller. Just for fun and its so entertaining!

Ide ceritanya mirip ‘Duel’ nya Steven Spielberg dan ‘Monster Man’ yang juga ber tema pembunuh maniak di jalanraya ( film ini unik juga karena memadukan parodi, komedi, thriller, Horror dan Gore jadi satu! Kapan2 saya review ) . Hanya saja kalo di ‘Duel’ gue suka akan teknik sinematografi dan ke-artsy-annya, di Joyride ini yang gue dapet adalah tensi ketegangannya yang menurut gue lebih tinggi, lebih brutal dan lebih menghibur ( ada sisipan komedinya ). Apalagi nontonnya sambil mengunyah batangan coklat hehehe

Lewis ( Paul Walker ) adalah seorang pemuda yang baru saja membeli sebuah mobil sedan murah demi bisa mengajak jalan-jalan pacarnya, Venna ( leelee sobieski ) di Colorado. Hari itu dia melintasi jalan sepi-panjang menuju Colorado untuk menjemput pacarnya. Namun, di tengah jalan dia memutuskan untuk mengeluarkan kakaknya Fuller ( steve zahn ) dari penjara dan mengajaknya ikut serta ke Colorado.

Nah si Fuller ini emang iseng dan nakal. Dia memasang radioCB ( semacam interkom yang dipasang di mobil dan digunakan untuk berkomunikasi dengan pengemudi lainnya yang mempunyai radioCB juga..yah, interkom mobil lah! J ) dan untuk membunuh bosan mereka pun bermain-main dengan radioCB ini. Mereka melakukan joke dengan berpura-pura menjadi wanita untuk mengerjai seorang supit truck besar yang sepertinya kesepian. Jadi , ini kaya kalo misalkan elu ( cowok ) chatting pake nama ce-horny dan menggoda teman chatting mu yang lagi sange, kemudian pura 2ngajak ML di hotel! Wakakak

Rupanya si cowok pengemudi truk kesepian -yang mempunyai nickname ‘rusty nail’ dan sepanjang film hanya terdengar suaranya saja melalu radioCB ( disuarakan dengan creepy oleh Ted Levine )- ini menjadi murka ketika tahu bahwa dia cuma di jadiin obyek lelucon mereka berdua.

Maka, terror jalanan pun mulai dilancarkan, untuk menuntut balas kepada 2 pemuda iseng ini. Mereka memang salah sasaran, obyek becandaan mereka ternyata seorang maniacal-killer yang nggak puas memperoleh sekedar kata maaf!!


Konsep easy-story dan lebih fokus ke –gimana caranya mengeksploitasi ketegangan- membuat gue juga ingin membuat sebuah film pendek dengan cerita yang ringan, setting statis dan pemain yang cuma satu doang, namun mampu memicu ketegangan hehehe udah ada di kepala cuman belum terealisasi aja..seperti rencana2 gue yang lain, belum terlaksana semua! Wakakaakaka..oh, Poor me.

Sedikit info, ternyata film ini sudah ada sequelnya ‘JOYRIDE 2’ dimana ( kata yang udah nonton ) Rusty Nail membuat terror di gurun pasir (?). entahlah, kan gue belum nonton. Di rental langganan gue kaga ada, pengen nyari DVD-nya, tapi player gue masih rusak. Hiks! 

.......................................................

Okay, terakhir…setelah psikologis kamu dibikin shock dan lelah oleh film macam ‘adaptation’ atau ‘capote’ atau setelah seharian kamu diomelin bos dan terjebak macet di jalan,.. silahkan ber-refreshing dengan menonton film ini. Kritikus2 film tingkat dunia mungkin nggak bakalan memuji film ini, menurut temen gue yang seleranya konon udah ‘beradab’ dengan selalu menonton film2 festival bercita rasa seni tinggi dan mengandung arti yang ‘dalam’ serta selalu mengejek selera HORROR gue : film2 seperti ini adalah jenis film ‘rendahan’ dan ‘tidak bermutu’. ( oh, my gore..semoga dia dikembalikan ke jalan yang benar untuk dapat merasakan keindahan yang terkandung dalam film Horror..amien )


Yeah, ini memang bukan film thriller terbaik, tapi ini salah satunya yang sangat mengibur!! Ratingnya adalah : “ waaaw…I NEED POP -CORN !!”



INFO JOYRIDE





JOYRIDE
Starring : Steve Zahn, Paul Walker, Leelee Sobieski
Director: John Dahl
Writers (WGA): Clay Tarver (written by) & J.J. Abrams (written by) Release Date: 5 October 2001 (USA)
Genre: Action Horror Thriller